pakarta (Lampost.co)— Putra Alm Ustad Jefri Al-Buchori, Abidzar Al Ghifari, mengenang kisah saat ia bersama keluarganya berada di titik terendah. Terlebih lagi usai sang ayah, meninggal dunia. Abidzar mengenang cerita ketika rumahnya mengalami kebakaran hingga membuat satu keluarganya pindah rumah.
Meskipun peristiwa tersebut sudah terjadi beberapa tahun lalu, namun ingatan tersebut menjadi kenangan pahit bagi anak kedua dari Umi Pipik itu.
Dalam podcast bersama Praz Teguh, Abidzar menyebut pelaku yang membakar rumahnya pernah bekerja di rumahnya. Pelaku juga di ketahui pernah minta mualaf dan meminta bimbingan dari Umi Pipik.
Baca juga: Kedekatan Abidzar Al Ghifari dan Sintya Marisca Dikomentari Umi Pipik
“Pelaku pembakaran ini kita sebut namanya V. Jadi sebulan sebelum rumah kebakaran dia datang ke rumah sendiri. Ia bilang alibinya mau mualaf. Mamaku nggak berani mualafin dia karena kurang ilmu. Akhirnya besok manggil sahabat almarhum (Ustad Jefri). Akhirnya besok ia datang, dan menjadi mualaf” kata Abidzar.
Pelaku juga memberikan alibi yang lain kepada Umi Pipik agar bisa berada di rumahnya. Bahkan Pelaku mengaku tidak bisa kembali ke kampung halamannya di Manado. Selain itu, pelaku juga mengungkapkan jika ia di usir, karena mendapat siksaan dari ayahnya.
Gerak Gerik Pelaku
Umi Pipik yang merasa iba, terpaksa memberikan pekerjaan kepada pelaku. Bahkan pelaku kerap membantu Abidzar dan saudara kandungnya untuk mengantarnya pulang sekolah.
“Pas mau pulang, ia punya alasan lagi nggak punya ongkos untuk pulang ke Manado, karena di usir sama orang tua. Katanya selama di Manado mendapat siksaan, pukulan dari bapaknya. Akhirnya mamaku karena kasihan, mama suruh kerja bantu-bantu di sini. Nganter aku sekolah lah apalah. Kerja selama sebulan,” ujar Abidzar.
Saat kejadian, gerak-gerik pelaku mencurigakan setelah terdengar suara pecahan kaca pada pagi hari. Setelah melakukan aksinya tersebut, pelaku berusaha melarikan diri.
“Kebiasaan pelaku ini sering minjemin gitar almarhum , ya udah aku kasih karena minjam. Main lah pelaku tiap hari sama aku, habis gitu jam 02.00 sampai 02.30. Mamaku denger pecahan kaca. Asisten papaku liat kok si V ini ribet sendiri di tanya asisten papaku. “aAuh bang aku mau kabur, ada maling’” ucap Abidzar.
Saat melarikan diri, pelaku terlihat sudah bersama temannya menggunakan motor. Bahkan setelah api membakar rumahnya, pelaku kembali membantu mengambil barang-barang yang belum terbakar api. Bahkan pelaku terlihat bahagia di depan kamera saat itu.
“Bantuin aku selamatin barang-barang yang masih bisa kita selamatin. Ada mukanya di infotainment mukanya pelaku sama aku ambilin barang. Mukanya happy-happy,” ujar Abidzar.