Jakarta (Lampost.co) – YouTuber asal Malaysia, Aisar Khaled, meluapkan kekesalan setelah muncul desakan agar ia meninggalkan Indonesia. Ia menyinggung keberadaan jutaan pekerja Indonesia di Malaysia.
Poin Penting
- Aisar Khaled kesal diminta meninggalkan Indonesia. Ia membandingkan nasib pekerja Indonesia di Malaysia.
- Aisar mengklaim membantu pekerja dengan izin resmi. Ia menanggung biaya izin hampir Rp50 juta per orang.
- Reaksi negatif diduga karena kecemburuan publik. Aisar juga viral karena aksi sosial saat banjir.
Dalam siaran langsung yang beredar di TikTok, Aisar Khaled menyebut dirinya menjadi sasaran sentimen negatif. Ia menilai perlakuan tersebut tidak adil jika dibandingkan dengan kondisi pekerja Indonesia di Malaysia.
Menurut Aisar Khaled, banyak pekerja Indonesia di Malaysia tetap diterima, baik yang berizin maupun tidak. Ia mengaku tidak pernah mempersoalkan keberadaan mereka.
Aisar bahkan membagikan pengalamannya saat mempekerjakan warga Indonesia. Ia menegaskan tidak pernah mengusir, justru membantu mengurus izin kerja resmi.
“Ketika mereka bekerja bersama saya, saya tidak pernah mengusir. Saya justru mengurus izin kerja mereka,” tegas Aisar.
Ia mengungkapkan biaya pengurusan izin mencapai hampir Rp50 juta untuk setiap orang. Saat itu, ia memiliki sekitar 20 hingga 30 karyawan asal Indonesia.
Dengan nada kecewa, Aisar Khaled menegaskan tidak pernah perhitungan. Ia menduga reaksi negatif terhadap dirinya dipicu rasa iri.
“Banyak orang mungkin tidak menyukai saya karena dianggap terlalu bersinar,” ujarnya.
Nama Aisar Khaled semakin jadi sorotan usai videonya membagikan bantuan banjir beredar. Dalam video, ia berdiri di atas mobil pick-up sambil membagikan pakaian. Namun, seorang pria terdengar menyuruhnya pergi.