Jakarta (Lampost.co)- Arya Saloka kembali memecah konsentrasi penonton. Kali ini bukan lewat sinetron, melainkan layar lebar. Dalam Dendam Malam Kelam, ia memerankan Jefri, dosen muda cerdas. Tugas akademik Jefri mendadak runyam setelah bertemu Sarah. Tokoh mahasiswi ini dibawakan Davina Karamoy yang tengah naik daun.
Poin Penting
- Dendam Malam Kelam – thriller misteri adaptasi The Body buatan Falcon Pictures.
- Tanggal rilis: 28 Mei 2025, tayang di seluruh bioskop Indonesia.
- Pemeran utama: Arya Saloka (dosen Jefri) & Davina Karamoy (mahasiswi Sarah).
- Adegan viral: Sarah datang ke kelas dengan crop-top, sengaja menggoda Jefri; Arya mengaku “tergoda”.
Adegan crop-top yang langsung viral
Satu scene sudah ramai sebelum film tayang. Sarah memasuki kelas dengan crop-top nude, lalu melepas jaket. Lampu kelas tidak meredup, tetapi mata Jefri langsung gelap. Arya mengaku tergoda saat syuting momen tersebut. “Baru pertama lihat mahasiswa begitu di kampus, jujur menarik,” ungkapnya.
Baca juga : Justin Bieber Jual Lagu-lagunya Rp3,2 Triliun, demi Selamatkan Keuangan ?
Sutradara Danial Rifki memang menarget adegan itu menjadi pancingan tensi. “Sarah sengaja menggoda, supaya penonton ikut deg-degan,” jelasnya.
Membangun kedekatan bukan perkara mudah. Tim sengaja mempertemukan Arya dan Davina di luar set. Mereka berdiskusi lagu, kopi, hingga teori konspirasi kampus. Obrolan ringan memecah canggung dan tercermin di kamera. Hasilnya, tatapan singkat saja sudah memicu listrik dramatis.
Adaptasi thriller Spanyol
Cerita berawal dari film The Body (2012). Falcon Pictures membeli hak adaptasi dan “mengindonesiakan” plot. Lokasi pindah ke laboratorium kedokteran kota fiksi Jawa. Naskah memasukkan kritik soal relasi kuasa dosen-mahasiswa. Suspense Eropa kini bersanding nuansa sosial lokal.
Tanggal Tayang & Janji Ketegangan
Dendam Malam Kelam meluncur 28 Mei 2025 di seluruh bioskop. Falcon menjanjikan twist tiga lapis plus ending mind-blowing. Bagi pecinta thriller, ini peluang merasakan ngeri sekaligus panas.
Karena bagaimanapun, racikan teror—dan sedikit godaan—selalu menggoda