Jakarta (OLampost.co) – Penggemar grup Seventeen, yang dikenal sebagai Carat, menunjukkan kemarahan setelah HYBE merilis permohonan maaf. Permintaan maaf ini disampaikan HYBE terkait “Laporan Industri Musik” yang menuai kontroversi. Laporan tersebut berisi komentar evaluatif dan provokatif mengenai idol K-pop, termasuk yang berada di luar agensi HYBE.
Pada 29 Oktober 2024, CEO HYBE, Lee Jae Sang, mengeluarkan pernyataan resmi melalui situs perusahaan. Dalam permintaan maafnya, ia mengakui adanya kesalahan dalam penggunaan bahasa yang terlalu kritis dan provokatif. Namun, banyak Carat merasa permohonan maaf ini terkesan sebagai pengalihan isu daripada permintaan maaf yang tulus.
baca juga : Seungkwan Seventeen Tulis Surat Terbuka untuk Empati di Dunia K-Pop
Para Carat mengungkapkan ketidakpuasan mereka di media sosial, menyebut HYBE seolah mencari kambing hitam. Fans menilai bahwa CEO HYBE mengalihkan kesalahan agar tidak menyelesaikan masalah secara langsung. Komentar salah satu fans menyatakan kekecewaan pada “pencarian kambing hitam” yang dilakukan oleh HYBE.
“Pernyataan maaf HYBE telah diposting, tapi aku capek dengan pencarian kambing hitam itu dan berpura-pura tidak terlibat. Aku akan terus terlibat,” tulis salah satu fans.
Banyak Carat juga melakukan aksi boikot terhadap produk-produk HYBE sebagai bentuk protes. Mereka membatalkan pembelian album, menghentikan langganan di platform musik, dan mengungkapkan kekecewaan melalui media sosial. Langkah ini mencerminkan ketidakpuasan fans atas perlakuan HYBE yang dianggap semakin tidak adil.
baca juga : Seventeen Kembali Cetak Prestasi dengan Album Terbaru “SPILL THE FEELS”
Carat bahkan merilis pernyataan resmi untuk menuntut kejelasan dan tanggung jawab dari eksekutif HYBE yang terlibat. Mereka mendesak agar eksekutif yang terlibat segera mengundurkan diri dan mendesak adanya investigasi menyeluruh. Dukungan fans untuk Seventeen menunjukkan kepedulian mereka terhadap idol kesayangan mereka dan keinginan untuk tindakan yang lebih adil dari pihak agensi.