Jakarta (Lampost.co) – Film A Business Proposal rilis di Indonesia pada 6 Februari 2025. Sayangnya, film ini gagal menarik banyak penonton. Pada hari pertama, hanya 6.900 tiket terjual. Angka ini sangat rendah untuk film adaptasi drama Korea populer.
Poin Penting
- Film A Business Proposal gagal menarik banyak penonton sejak rilis pada 6 Februari 2025.
- Jumlah layar bioskop turun dari 1.270 menjadi 551 karena rendahnya minat penonton.
- Pada 10 Februari 2025, film ini hanya tersisa di beberapa bioskop XXI dan CGV Jakarta.
- IMDb memberikan rating buruk 1/10 dari 16.859 ulasan, jauh lebih rendah dari versi drama Korea.
Bioskop Pangkas Jumlah Layar Film A Business Proposal
Minat penonton terus menurun. Banyak bioskop melaporkan kursi kosong. Akibatnya, jumlah layar dipangkas drastis. Awalnya, film ini tayang di 1.270 layar. Kini, hanya tersisa 551 layar. Penurunan terus terjadi sepanjang minggu.
Baca juga : 10 Film Bioskop Februari 2025: Pilihan Film Menarik dari Berbagai Genre
Sisa Tayangan di Beberapa Bioskop
Pada 10 Februari 2025, film ini hanya tayang di lima bioskop XXI Jakarta. Beberapa di antaranya Kelapa Gading dan Plaza Senayan. Jaringan CGV juga memangkas layar. Film ini hanya tersedia di enam lokasi Jakarta, termasuk Aeon Mall JGC dan Bella Terra Lifestyle Center. Pemantauan melalui aplikasi M-Tix XXI dan CGV menunjukkan banyak kursi kosong.
Baca juga : Film A Business Proposal Versi Indonesia Terancam Boikot, Ini Penyebabnya!
IMDb Beri Rating Buruk Film A Business Proposal
Hingga kini, Falcon Pictures belum merilis data resmi jumlah penonton. Di IMDb, film ini hanya mendapat rating 1/10 dari 16.859 ulasan. Angka ini jauh lebih rendah dari versi drama Korea tahun 2022 yang meraih rating 8,1/10 dari lebih 31 ribu ulasan.
Meski masih tayang di XXI, CGV, dan Cinepolis, masa tayang film ini diprediksi tidak lama. Jumlah layar yang terus berkurang menunjukkan minat penonton sangat rendah. Akankah film ini segera turun layar sepenuhnya