(Jakarta (Lampost.co) – Film A Business Proposal versi Indonesia tengah menghadapi ancaman boikot dari penonton. Kontroversi ini bermula dari pernyataan Abidzar Al Ghifari, pemeran utama dalam film tersebut, yang menuai kritik dari para penggemar. Abidzar secara terbuka mengakui bahwa ia tidak menonton serial versi Korea sebelum terlibat dalam proyek ini.
Poin Penting
- A Business Proposal versi Indonesia menghadapi ancaman boikot dari penggemar.
- Kontroversi bermula dari pernyataan Abidzar Al Ghifari yang mengaku tidak menonton versi Korea sebelum syuting.
- Falcon Pictures selaku rumah produksi meminta maaf dan memastikan film ini dibuat dengan penuh kehati-hatian.
- Film ini merupakan adaptasi dari drama Korea populer berjudul sama.
Pernyataan ini memicu kekecewaan di kalangan pecinta drama Korea, yang merasa bahwa Abidzar kurang memahami karakter yang diperankannya. Akibatnya, muncul seruan boikot terhadap film tersebut.
Baca juga : Sinopsis Lengkap A Business Proposal: Adaptasi Drakor Populer yang Tuai Beragam Kritik
Menanggapi kontroversi ini, Abidzar bersama rumah produksi Falcon Pictures menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Mereka menegaskan bahwa adaptasi ini di buat dengan penuh kehati-hatian dan kecintaan terhadap cerita aslinya. Falcon Pictures menyatakan bahwa seluruh tim berkomitmen untuk memberikan yang terbaik demi kesuksesan film ini.
Sinopsis dan Latar Belakang Film A Business Proposal
Film ini adalah adaptasi dari drama Korea populer dengan judul yang sama. Film ini mengisahkan tentang seorang karyawan yang menolong sahabatnya untuk menggantikannya dalam sebuah kencan buta. Ternyata pria dalam kencan tersebut adalah CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Pertemuan tak terduga ini memicu serangkaian peristiwa lucu dan romantis antara keduanya.
Baca juga : 5 Rekomendasi Drama Korea dan Film Terbaru Februari 2025 di Netflix
Versi aslinya, drama Korea A Business Proposal, berhasil meraih popularitas tinggi berkat alur cerita yang menarik dan chemistry antara para pemainnya. Adaptasi Indonesia ini di harapkan dapat menghadirkan nuansa serupa dengan sentuhan lokal yang relevan bagi penonton Tanah Air.
Meskipun menghadapi tantangan dan kontroversi, para pemeran dan tim produksi berharap film ini dapat di terima dengan baik oleh masyarakat. Mereka berkomitmen untuk menyajikan karya yang berkualitas dan menghormati sumber material aslinya.