Jakarta (Lampost.co) — Sutradara kenamaan Indonesia, Kamila Andini, resmi bergabung sebagai anggota The Academy sekaligus Oscar Voter. Hal itu ia sampaikan saat di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Sebagai bagian dari The Academy, Kamila mengaku masih beradaptasi dengan sistem penjurian. Ia harus menonton ratusan film sebelum memberikan suara untuk menentukan nominasi di berbagai kategori Oscar.
“Tantangannya banyak banget, terutama soal waktu karena film yang harus ditonton jumlahnya ratusan,” kata Kamila.
Perjuangan Film Indonesia di Oscar
Kamila menilai perjalanan film Indonesia menuju Oscar bukan hal mudah. Persaingan internasional sangat ketat, apalagi setiap voter punya preferensi masing-masing.
Salah satu film Indonesia yang dikirim ke Oscar 2026 adalah Sore: Istri Dari Masa Depan. Kamila berhak memberikan suaranya, tetapi kemenangan tidak bisa hanya mengandalkan satu orang voter.
“Aku tentu boleh memilih ‘Sore’. Tapi kan pertanyaannya, berapa banyak voter lain yang juga memilih? Kalau cuma aku, enggak akan cukup,” jelas sutradara Gadis Kretek itu.
Publikasi dan Pendanaan Jadi Kunci
Menurut Kamila, strategi promosi sangat menentukan keberhasilan film di Oscar. Publikasi besar-besaran membuat film lebih terkenal di mata ribuan anggota The Academy di seluruh dunia.
“Semoga film Indonesia yang masuk Oscar punya pendanaan kuat untuk publikasi. Itu penting banget biar bisa bersaing,” harapnya.
Ia juga menekankan, Oscar bukan hanya soal kualitas film, tetapi juga strategi pemasaran dan dukungan industri film nasional.
Belajar dari Hollywood
Bagi Kamila, kesempatan menjadi bagian The Academy bukan semata soal prestise, melainkan juga ruang belajar. Ia ingin memahami lebih dalam sistem kerja industri Hollywood sekaligus mencari peluang bagi karya Indonesia di masa depan.
“Masuk ke The Academy bikin saya bisa belajar lebih jauh tentang industri film dunia. Bagaimana strategi mereka bekerja dan peluang yang bisa kita ambil,” pungkas peraih Piala Citra ini.