Jakarta (Lampost.co): Petugas kepolisian Austria telah menangkap dua orang penyusup dengan dugaan akan melakukan serangan teror dalam konser Taylor Swift. Taylor sendiri akan menggelar konser di Stadion Ernst-Happel, Wina, Austria, pada akhir pekan ini.
Salah satu terduga pelaku masih berusia 19 tahun. Satu terduga petugas tangkap di luar Wina, dan satu lagi di dalam kota. Penangkapan petugas berwenang lakukan pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Baca juga: Indonesia Ketinggalan Konser Taylor Swift Gegara Perizinan Ruwet
“Berdasarkan hasil investigasi terkini. Kedua terduga terpapar radikalisasi lewat internet,” kata Franz Ruf, Direktur Umum untuk Keamanan Publik, melansir dari MetroTV.
Terduga pelaku sudah dalam pengawasan pihak kepolisian. Adapun kedua pelaku telah bersumpah setia kepada ISIS. Petugas berwenang juga menemukan bahan-bahan kimia pada salah satu rumah terduga pelaku.
Pihak kepolisian juga akan menjaga area konser dengan ketat. Mengerahkan pasukan khusus dan anjing polisi untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan terjadi.”
“The Eras Tour” menjadi rangkaian tur konser Taylor Swift yang spektakuler. Bukan hanya memberi kesan luar biasa bagi penggemar. Tetapi juga membawa dampak ekonomi pada negara yang menjadi singgah konser Taylor.
Sebagai contoh, konser ini memberi dampak ekonomi sekitar Rp6 triliun bagi Singapura.
Sementara di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti ruwetnya proses perizinan penyelenggaraan event. Kondisi itu sampai menyebabkan Indonesia ketinggalan konser penyanyi pop Amerika, Taylor Swift.
Menurut Jokowi, Indonesia kalah cepat ketimbang Singapura dalam izin penyelenggaraan event, kemudahan akses, dan pelayanan mendatangkan artis internasional.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.