Jakarta (Lampost.co)— Belakangan ini, jagat media sosial tengah ramai membicarakan sebuah serial drama asal Malaysia yang berjudul Bidaah.
Serial ini bukan sekadar tontonan biasa, namun menjadi cermin nyata dari fenomena mengerikan yang bisa saja terjadi di lingkungan sekitar kita. Yakni penyimpangan agama yang membungkus dengan kemasan keimanan dan kekarismatikan pemimpin spiritual.
Serial Bidaah mengangkat kisah tentang kelompok menyimpang bernama Jihad Ummah, dengan pimpin oleh seorang tokoh sentral bernama Walid Muhammad.
Baca juga: Drama Malaysia “Bidaah” Viral di Media Sosial, Pemeran Utama Faizal Hussein Jadi Sorotan
Ia menggambarkan sebagai sosok yang kharismatik. Lembut tutur katanya, dan tampak bijaksana—karakteristik yang sering kali menjadi daya tarik utama bagi kelompok sesat dalam merekrut pengikut.
Namun di balik wajah yang tampak suci itu, tersembunyi ajaran-ajaran menyimpang yang memutarbalikkan kebenaran agama.
Bidaah berhasil menyajikan drama yang intens, emosional, dan penuh ketegangan, sekaligus membuka mata banyak orang terhadap keberadaan sekte-sekte sesat yang nyatanya benar-benar ada di dunia nyata.
Ketika Fiksi dan Dunia Nyata Saling Berkelindan
Apa yang disajikan dalam serial ini bukan sekadar fiksi belaka. Dalam kehidupan nyata, kita tak jarang mendengar berita tentang kelompok-kelompok tertutup yang memisahkan diri dari ajaran Islam yang murni.
Mereka sering kali mengklaim sebagai satu-satunya pembawa kebenaran mutlak, dan menuduh semua orang di luar kelompok mereka sebagai sesat atau kafir.
Dengan dalih agama, para pemimpin sekte ini memanipulasi psikologi para pengikutnya, merusak akidah mereka. Bahkan menjerumuskan mereka ke dalam tindakan-tindakan ekstrem yang dianggap sebagai bentuk ibadah. Serial Bidaah menyuarakan bahaya ini secara gamblang, melalui narasi yang menyentuh dan karakter yang kuat.
Ciri-Ciri Sekte Sesat Menurut Narasi Serial Bidaah
Dalam alur ceritanya, Bidaah menyisipkan pesan-pesan penting tentang bagaimana mengenali kelompok menyimpang. Berikut adalah beberapa ciri sekte sesat yang berhasil mengangkat dengan sangat relevan dalam serial ini:
1. Pemimpin Dianggap Suci dan Punya Kewenangan Ilahi
Walid Muhammad digambarkan sebagai tokoh spiritual yang mengklaim mendapat wahyu dan pencerahan langsung dari Tuhan. Hal ini jelas bertentangan dengan prinsip dasar dalam Islam bahwa kenabian telah berakhir pada Nabi Muhammad SAW.
Klaim wahyu baru adalah bentuk pendustaan terhadap akidah Islam dan merupakan indikator awal dari penyimpangan ajaran.
2. Tafsir Ajaran yang Menyimpang dan Bertentangan dengan Nilai-Nilai Islam
Ajaran Walid tidak hanya menyesatkan, tetapi juga membungkus penyimpangan itu dalam ritual keagamaan dan retorika yang menghipnotis. Pengikutnya mereka buat percaya bahwa mereka sedang menempuh jalan yang benar, padahal sedang diarahkan menuju kehancuran akidah.
3. Pengasingan dari Keluarga dan Masyarakat
Salah satu taktik utama kelompok ini adalah memutus hubungan sosial para anggotanya. Keluarga di anggap sebagai penghalang menuju kesucian. Kemudian masyarakat luas di klaim sebagai ancaman terhadap kemurnian iman. Dalam serial ini, banyak pengikut yang perlahan menghilang dari pergaulan sosial dan hidup dalam keterasingan yang sudah mereka kendalikan.
4. Tindakan Ekstrem Dan Menganggap sebagai Ibadah
Walid melegitimasi praktik-praktik ekstrem seperti “pernikahan batin” dan pengorbanan diri sebagai bentuk ibadah. Ini adalah bentuk penyalahgunaan ajaran agama untuk tujuan-tujuan yang menyimpang. Sering kali melibatkan eksploitasi terhadap perempuan serta kekerasan terhadap mereka yang mereka anggap membangkang.
5. Indoktrinasi Melalui Ketakutan dan Ancaman
Anggota sekte mengajarkan bahwa meninggalkan kelompok akan membawa kutukan dan musibah. Mereka mendapat paksaan tunduk melalui doktrin yang menanamkan rasa takut dan ketergantungan mutlak terhadap pemimpin. Rasa takut ini membuat mereka tidak mampu berpikir kritis, apalagi melawan.
Bidaah tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai wake-up call bagi masyarakat. Serial ini berhasil menggambarkan bagaimana seseorang bisa kehilangan arah ketika ilmu agama tidak kita miliki dengan benar.
Dalam era informasi yang begitu cepat, penyebaran ajaran menyimpang bisa terjadi di mana saja—termasuk di media sosial dan komunitas tertutup.
Serial ini juga membuka musyawarah penting mengenai peran pendidikan agama yang benar, pentingnya tabayyun (klarifikasi) terhadap setiap ajaran. Serta bahaya dari kultus individu terhadap pemimpin yang hanya bermodal kharisma tanpa legitimasi keilmuan yang sahih.
Waspada dan Lindungi Diri dari Penyimpangan Aqidah
Berdasarkan kriteria Majelis Ulama Indonesia (MUI), sekte seperti Jihad Ummah dalam serial Bidaah jelas masuk kategori sebagai kelompok yang menyimpang karena merusak akidah, memutarbalikkan syariat, dan berpotensi memecah belah umat.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu agama dari sumber terpercaya, seperti Al-Qur’an, sunnah Nabi SAW, dan penjelasan para ulama yang lurus.
Tidak mudah terpesona oleh pemimpin kharismatik yang menawarkan solusi instan dan janji-janji surga. Mewaspadai ajaran-ajaran baru yang tidak sesuai dengan dasar-dasar syariat Islam.
Menguatkan komunikasi keluarga, karena ikatan keluarga bisa menjadi tameng pertama terhadap upaya pengasingan oleh kelompok menyimpang.
Serial Bidaah hadir bukan hanya untuk menghibur, tetapi juga sebagai bentuk dakwah yang membuka mata. Bahwa di balik wajah agama yang tampak suci, bisa saja tersembunyi niat-niat jahat yang menyasar iman dan pikiran umat. Sekte sesat bisa menyerang siapa saja—mereka yang lemah pemahaman, mereka yang haus bimbingan, bahkan mereka yang sedang mencari kebenaran.
Tetap waspada, terus belajar, dan lindungi diri serta keluarga dari penyimpangan akidah. Jangan sampai kita menjadi korban dari tipu daya berkedok iman.