Jakarta (Lampost.co) – Pedro Pascal awalnya dijadwalkan menjadi pemeran utama dalam film horor Weapons arahan sutradara Zach Cregger. Namun, jadwalnya bentrok karena aksi mogok massal di industri film Hollywood pada 2023. Kondisi ini memaksa Cregger mengganti seluruh pemeran.
Poin Penting
- Pedro Pascal awalnya dijadwalkan jadi pemeran utama film Weapons.
- Sutradara Zach Cregger terpaksa mengganti seluruh pemain film.
- Josh Brolin menggantikan peran ayah dari anak yang hilang, sebelumnya untuk Pascal.
- Austin Abrams satu-satunya pemeran asli yang bertahan di film.
- Weapons tayang mulai 6 Agustus 2025 dengan rating 100% di Rotten Tomatoes.
Dalam wawancara bersama Entertainment Weekly, Cregger mengungkapkan bahwa ia punya jajaran cast berbeda saat awal produksi, termasuk Brian Tyree Henry dan Renate Reinsve. Namun, penundaan akibat mogok kerja membuat jadwal banyak aktor bertabrakan sehingga harus mulai dari awal kembali.
Baca juga : Joko Anwar Puji Film Horor Weapons, Karya Zach Cregger yang Bikin Pembuat Film Terbangun
Pedro Pascal direncanakan berperan sebagai Archer Graff, sosok ayah dari salah satu anak yang hilang secara misterius di film ini. Setelah batal, peran tersebut diambil alih oleh Josh Brolin. Meski kehilangan Pascal, Cregger memuji Austin Abrams yang tetap bertahan sebagai pemeran James, warga kota yang kecanduan narkoba.
Film Weapons berlatar sebuah kota kecil di Pennsylvania, menghadirkan cerita misteri hilangnya 17 anak sekolah dasar secara bersamaan. Film ini meraih skor sempurna 100% di Rotten Tomatoes dan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 Agustus 2025.
Pascal sendiri menjalani jadwal padat tahun 2025 dengan membintangi beberapa film besar seperti Materialists, debutnya di Marvel Cinematic Universe lewat Fantastic Four: First Steps, dan serial The Last of Us. Meski batal di Weapons, kariernya tetap sukses dan sibuk.
Kegagalan Pedro bergabung dalam Weapons menunjukkan bagaimana mogok kerja Hollywood memberi dampak domino pada produksi film dan jadwal para aktor. Sutradara Cregger tidak menyalahkan siapapun dan tetap mengapresiasi proses penggantian pemain untuk menyempurnakan film.