Jakarta (Lampost.co) Kamila Andini berhasil mencetak sejarah baru dalam industri perfilman Indonesia.
Sutradara perempuan ini resmi menjadi anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) pada Juni 2025.
Poin Penting
- Kamila Andini jadi voter Oscar perempuan pertama dari Indonesia
- Diundang resmi oleh AMPAS bersama 534 profesional film dunia
- Sutradara Laut Bercermin, Yuni, Nana, Gadis Kretek
- Aktif angkat isu sosial dan budaya lokal
- Karya-karya Kamila raih penghargaan di Berlin, Toronto, dan Asia
Kini, Kamila menjadi sutradara perempuan Indonesia pertama yang memiliki hak pilih di ajang penghargaan Oscar. Ia termasuk dalam 534 insan perfilman global yang diundang AMPAS untuk bergabung tahun ini.
Sebagai anggota The Academy, Kamila memiliki hak memilih nominasi dan pemenang ajang Academy Awards setiap tahunnya. Undangan ini tidak hanya bentuk apresiasi, tapi juga pengakuan atas kiprahnya di dunia film internasional.
Profil Kamila Andini
Kamila lahir di Jakarta, 6 Mei 1986. Ia merupakan putri dari sutradara senior Garin Nugroho. Meski berasal dari keluarga seniman, Kamila membangun kariernya sendiri dengan gaya sinema yang khas. Ia menempuh pendidikan Sosiologi dan Media Arts di Deakin University, Australia. Latar belakang akademik itu membentuk kepedulian Kamila terhadap isu sosial, budaya, dan gender.
Kamila aktif mengangkat cerita tentang perempuan, anak-anak, dan tradisi lokal dalam karyanya. Ia selalu menghadirkan narasi kuat yang berpadu dengan visual puitis serta pesan sosial mendalam.
Film debutnya, Laut Bercermin (2011), sukses secara internasional. Karya tersebut menyabet Earth Grand Prix di Tokyo dan FIPRESCI Award di Hong Kong. Karya berikutnya, Sekala Niskala (2017), memenangkan Grand Prix di Berlinale. Film ini mengisahkan ikatan batin dua anak kembar dalam latar budaya Bali yang magis.
Pada 2021, Kamila merilis Yuni, film tentang pernikahan dini dan hak perempuan atas pendidikan. Film ini memenangkan Platform Prize di TIFF dan mewakili Indonesia di Oscars 2022. Kamila juga menyutradarai serial Gadis Kretek (2023), adaptasi novel Ratih Kumala. Serial Netflix ini memenangkan Best Mini Series di Seoul International Drama Awards 2024.
Film Nana (Before, Now & Then) juga menorehkan prestasi internasional. Film tersebut meraih penghargaan di Brussels IFF dan Asia Pacific Screen Awards. Kamila aktif dalam mentoring internasional, termasuk CHANEL X BIFF Asian Film Academy 2024. Ia dipercaya sebagai mentor penyutradaraan dalam program tersebut.
Dengan bergabungnya Kamila Andini di The Academy, Indonesia mendapat pengakuan baru di panggung global. Karya-karyanya terus menunjukkan bahwa film lokal bisa bicara secara universal.