• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 02/09/2025 21:12
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Hiburan

Sejarah Grup Musik Bimbo: Legenda Indonesia dengan Lagu Religi dan Kritik Sosial

Sejarah grup musik Bimbo dari Bandung, perjalanan karier, lagu religi, kritik sosial, hingga warisan abadi di musik Indonesia.

Nana HasanbyNana Hasan
02/09/25 - 16:44
in Hiburan, Nasional
A A
Bimbo

Jakarta (Lampost.co) – Grup musik Bimbo lahir di Bandung pada pertengahan 1960-an. Awalnya, formasi terdiri dari Sam, Acil, dan Jaka Hardjakusumah. Ketiganya gemar membawakan lagu Barat bergaya folk. Nama Grup ini muncul pada 1966, ketika mereka tampil di TVRI.

Poin Penting

  • Bimbo lahir di Bandung, 1960-an, Awalnya tampil sebagai The Alulas dan Aneka Nada
  • Populer lewat lagu “Melati dari Jayagiri” dan “Flamboyan”
  • Berani menyuarakan kritik sosial lewat musik
  • Ciptakan lebih dari 800 lagu lintas genre dan raih banyak penghargaan bergengsi

Sutradara Hamid Gruno memberi nama spontan “Bimbo”. Nama itu dianggap cocok dan akhirnya melekat hingga kini.

Perjalanan Karier dari Singapura ke Nusantara

Perjalanan Bimbo tidak langsung mulus. Album awal mereka sempat ditolak label Indonesia. Namun, kesempatan datang ketika mereka tampil di Singapura tahun 1969. Di sana, mereka merekam album bersama label Polydor.

Dari situ lahir lagu “Melati dari Jayagiri” dan “Flamboyan”. Kedua lagu ini membuka jalan menuju ketenaran nasional.

Setelah sukses di Singapura, label Remaco Indonesia akhirnya bersedia mendistribusikan karya Bimbo.

Lagu Religi dan Identitas Musik Bimbo

Harmoni vokal menjadi ciri khas yang mudah dikenali. Pada 1970-an, mereka mulai mengeksplorasi tema religi.

Kolaborasi dengan Taufiq Ismail melahirkan karya abadi seperti “Sajadah Panjang” dan “Tuhan”. Lagu-lagu ini memperkuat identitas religi triogrup ini.

Setiap Ramadan, karya mereka selalu diputar kembali. Lagu religi mereka kini menjadi bagian budaya musik Indonesia.

Lagu Kritik Sosial dan Pesan Politik

Selain religi, Bimbo juga berani menyuarakan kritik sosial. Lagu Tante Sun pernah menuai kontroversi pada masa Orde Baru.

Mereka bahkan mengangkat isu global melalui lagu “Surat untuk Reagan dan Brezhnev”. Lagu lain seperti “Antara Kabul dan Beirut” juga sarat pesan.

Keberanian ini membuat Bimbo dikenal bukan hanya sebagai musisi, tetapi juga suara rakyat.

Produktivitas dan Penghargaan Bimbo

Bimbo telah menciptakan lebih dari 800 lagu dalam berbagai genre. Mulai pop, dangdut, keroncong, hingga musik Sunda.

Penghargaan bergengsi mereka antara lain Lifetime Achievement Award SCTV 2006 dan Legend Award AMI 2019

Bahkan, pemerintah pernah menerbitkan perangko bergambar Bimbo sebagai bentuk penghormatan.

Warisan Abadi Bimbo dalam Musik Indonesia

Hingga kini, karya mereka tetap relevan. Lagu religi mereka menjadi bagian penting tradisi Ramadan di Indonesia. Bimbo bukan hanya grup musik, melainkan simbol perjalanan budaya dan suara kritik masyarakat.

Tags: Acil BimboBimbogrup musik legendarisJaka BimboKritik Sosiallagu religiSam BimboSejarah Musik Indonesia
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Fadly dan Piyu dari Padi Reborn saat tampil di Konser Emas 50 Tahun God Bless di Jakarta pada tahun 2023 (Instagram @padiband)

Piyu PADI Sebut LKMN dan LMK Nikmati Gaji dari Royalti Musik

byEffran
02/09/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Gitaris PADI, Piyu, kembali menyoroti ketidakadilan sistem royalti musik di Indonesia. Ia menilai banyak pencipta lagu masih...

Aksi demo di Jakarta pada 25 Agustus 2025. Dok MI

Sederet Artis DPR Bungkam Soal Demo Tunjangan

byEffran
02/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Aksi unjuk rasa menolak kenaikan tunjangan DPR RI pecah di Jakarta, dalam beberapa hari terakhir. Tragedi...

The Conjuring 4

Jadwal Tayang The Conjuring 4: Last Rites, Film Horor Penutup Saga Ed dan Lorraine Warren

byNana Hasan
02/09/2025

Jakarta (Lampost.co) - Film The Conjuring 4: Last Rites akhirnya dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia. Film ini menutup saga utama...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.