Jakarta (Lampost.co)— Film Emilia Perez karya Jacques Audiard menjadi sorotan dunia setelah memenangkan dua penghargaan di Academy Awards 2025.
Termasuk kategori Aktris Pendukung Terbaik yang memberikannya kepada Zoe Saldana. Meskipun mendapat apresiasi luas, film ini juga menuai kontroversi. Terutama di Meksiko, karena menganggap tidak sensitif terhadap kondisi sosial di negara tersebut.
Sinopsis Film Emilia Perez
Emilia Perez adalah film musikal berbahasa Spanyol yang mengangkat kisah seorang pemimpin kartel narkoba asal Meksiko yang menjalani transformasi hidupnya dengan cara yang tidak biasa.
Baca juga: Film Emilia Perez Sukses di Oscar 2025 yang Menuai Kontroversi
Film ini mengisahkan tokoh utama, seorang pria yang terkenal sebagai pemimpin kartel narkoba kejam, yang memalsukan kematiannya untuk menjalani operasi pergantian kelamin. Kemudian mengubah identitasnya menjadi Emilia Perez.
Setelah transformasi tersebut, Emilia berusaha menebus dosa masa lalunya. Memperbaiki hubungannya dengan keluarga, dan mencari makna baru dalam hidupnya.
Film ini menggabungkan elemen drama, kriminal, dan musikal. Menghadirkan perjalanan emosional seorang individu yang berusaha membangun kembali kehidupannya di tengah bayang-bayang masa lalu.
Kontroversi di Meksiko
Meskipun mendapatkan 13 nominasi Oscar dan dipuji di berbagai festival film internasional, Emilia Perez mendapat kritik tajam di Meksiko karena menganggap meromantisasi kekerasan yang kartel narkoba lakukan.
Sejumlah pihak berpendapat bahwa film ini tidak cukup sensitif terhadap realitas sosial yang korban kejahatan narkotika alami di negara tersebut.
Selain itu, kritik juga muncul terkait minimnya keterlibatan sineas Meksiko dalam produksi film ini. Banyak yang menilai bahwa pendekatan yang digunakan terlalu Euro-sentris, sehingga tidak merepresentasikan perspektif lokal secara autentik.
Zoe Saldana Tanggapi Kritik
Saat menerima penghargaan Aktris Pendukung Terbaik, Zoe Saldana menghadapi pertanyaan dari seorang jurnalis mengenai reaksi negatif masyarakat Meksiko terhadap film tersebut.
Menanggapi hal ini, ia menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan bahwa tujuan utama Emilia Perez adalah untuk menyoroti perjuangan perempuan secara universal. Bukan untuk menggambarkan kondisi sosial suatu negara secara spesifik.
“Saya sangat menyesal jika ada yang merasa tersakiti oleh film ini. Kami ingin menghadirkan cerita tentang perjuangan dan identitas seseorang, bukan untuk menyakiti siapa pun,” ujar Zoe Saldana dalam konferensi pers pasca-Oscar.
Kesuksesan dan Polemik yang Masih Berlanjut
Terlepas dari kritik yang muncul, Emilia Perez tetap di anggap sebagai film inovatif yang memadukan unsur musikal dengan tema berat seperti kejahatan dan transformasi identitas.
Film ini juga mendapat pujian atas sinematografi yang memukau serta penampilan luar biasa dari para pemerannya.
Dengan kontroversi yang masih berkembang, publik kini menantikan bagaimana dampak film ini terhadap representasi budaya dan isu sosial dalam industri perfilman global.
