Bandar Lampung (Lampost.co) — Kapolda Lampung, Irjen Pol. Helmy Santika mengeluarkan maklumat tentang larangan kegiatan masyarakat selama Ramadan 1446 Hijriah/2025. Ada beberapa kegiatan yang tidak boleh dilakukan selama Ramadhan.
Maklumat Kapolda Lampung bernomor: Mak/1/III/2025 tertanggal 10 Maret 2025. Maklumat tersebut berisi larangan kegiatan masyarakat pada saat bulan Ramadan 1146 H/2025.
Kemudian dalam maklumat tersebut, Irjen Helmy mengeluarkan beberapa kegiatan terlarang pada saat Ramadan. Hal itu bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes. Yuni Iswandari Yuyun mengatakan maklumat ini untuk menjaga ketenangan dan kenyamanan. Terlebih dalam melaksanakan ibadah puasa. “Serta mengantisipasi kegiatan masyarakat yang tersalahgunakan. Sehingga dapat mengganggu ketertiban umum,” ujarnya, Selasa, 11 Maret 2025
Kemudian ada beberapa larangan yang termaktub dalam Maklumat Kapolda Lampung tersebut. Salah satunya adalah larangan berkonvoi berkendaraan sebagaimana tertuang dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pada pasal 134 huruf g yang berbunyi ‘Konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia’.
Selanjutnya melarang petasan, sebagaimana tertuang dalam Undang Undang Darurat No. 12 tahun 1951 tentang bunga api. Kegiatan berkumpul atau berkerumun pada saat menunggu berbuka puasa dan sahur. Apalagi dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Lalu balapan liar, sebagaimana tertuang dalam Pasal 115 dan Pasal 297 UU No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ. Dan tawuran sebagaimana tertuang dalam Pasal 170, 351, 355, 358 KUHP. Ini merupakan bentuk kejahatan dan Pasal 489 KUHP yang merupakan bentuk pelanggaran,” jelasnya.
Kemudian Polda Lampung akan melakukan tindakan kepolisian yang tegas apabila maklumat ini terlanggar. “Apabila ada perbuatan yang bertentangan dengan maklumat ini. Maka setiap anggota Polda Lampung dapat melakukan tindakan kepolisian. Sesuai ketentuan Pasal 212 KUHP, Pasal 216 ayat (1) KUHP, dan Pasal 218 KUHP,” katanya.