Jakarta (Lampost.co) — Polisi menangkap pria berinisial H (43), gegara bunuh istri inisial J (35). Pelaku menimbun mayat korban dalam rumah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak 6 tahun lalu. Pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa istrinya karena cemburu.
Mayat korban yang tinggal tulang belulang ditemukan di Jalan Kandea 2, Lorong 116 Nomor 6B, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulsel Minggu, 14 April 2024. Polisi telah menangkap pelaku atas laporan anak korban ke polisi, Sabtu, 13 April 2024.
Pihak keluarga korban meminta aparat menjatuhkan hukuman berat kepada pelaku. Kuasa hukum keluarga korban, Ahmad Zulfikar mengatakan keluarga korban menyerahkan sepenuhnya ke aparat penegak hukum untuk memproses pelaku.
Namun dia menegaskan keluarga berharap pelaku mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya. “Dan berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Zulfikar dalam keterangannya, Selasa, 16 April 2024.
Dia juga mengatakan keluarga korban mengapresiasi dan berterima kasih atas gerak cepat Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel dalam menangkap pelaku.
Korban yang tinggal tulang belulang itu telah makamkan oleh keluarga di pekuburan umum di Jalan Rqappocini Lorong 2, Kecamatan Rappocini, Senin, 15 April 2024 sekitar pukul 09.30 WITA. Dia menyebut pihak Rumah Sakit Bhayangkara telah menyerahkan mayat korban.
Tidak Menyangka
Di hadapan polisi, H mengaku memukili istrinya di bagian dada dan perut. Dia tidak menyangka jika penganiayaan itu membuat istrinya tewas seketika.
Setelah itu, pelaku lalu menimbun jasad korban di halaman belakang rumah dengan pasir. Hal itu untuk menghilangkan jejak aksi kejinya terhadap korban. “Saya timbun pakai pasir, saya kasih semen di atasnya tapi saya tidak cor,” kata H.
Ketua RW setempat, Tenri menjelaskan, jika warga tidak pernah tahu kejadian sebenarnya, dan tidak pernah merasa ada yang ganjal. Termasuk warga tidak pernah mendengar ada ribut-ribut atau mencium bau-bau bangkai.
“Rumah itu peninggalan orang tua pelaku. Bahkan sempat ada yang ngontrak di rumah tersebut. Kita tau ada kejadian itu, juga setelah anaknya besar dan melaporkan bapaknya,” kata Tenri.