Mesuji (Lampost.co) — Masyarakat Mesuji mengeluhkan peredaran narkoba yang kian marak. Untuk itu, transaksi barang terlarang itu sepatutnya menjadi perhatian khusus dan penanganan serius.
Bahkan, warga menilai transaksi narkoba di Mesuji sangat dan terbilang lebih mudah ditemukan dari pada rokok.
“Narkoba di Mesuji ini berasal dari Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan yang biasanya masuk melalui jalur air,” kata seorang warga.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Mesuji, Taufik Widodo, mengatakan pihaknya mendapatkan anggaran sekitar Rp100 juta untuk penanganan masalah narkotika.
“Anggaran itu untuk kegiatan pencegahan, seperti sosialisasi dan workshop. Temasuk menginisiasi pembentukan Desa Bebas Narkoba (Desa Bersinar) di tujuh Kecamatan,” kata Taufik, kepada Lampost.co, Minggu, 17 Maret 2024.
BACA JUGA: Residivis Narkoba Kembali Tertangkap dengan 29 Paket Sabu
Menurutnya, penanganan peredaran barang terlarang tersebut perlu berkolaborasi dengan perangkat daerah lainnya dengan kegiatan dan konsep berbeda. Bahkan, perlu dengan peningkatan kerja sama lintas sektoral yang lebih optimal dari seluruh komponen.
“Pemerintah daerah, kepolisian, ormas, pemdes, dan masyarakat harus bergerak karena narkoba musuh besar di Indonesia,” ujar dia.
Kasat Narkoba Polres Mesuji, Iptu David Herlis, mengaku peredaran barang terlarang tersebut yang melalui jalur air sulit termonitor. “Peredaran di daerah ini keluar masuknya melalui jalur air karena lebih aman bagi para pelaku dan sulit termonitor anggota,” kata dia.