Lampung Tengah (Lampost.co)–– Badan Karantina Indonesia (Barantin) melaksanakan Kampanye Ring Vaksinasi untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Selasa (20/5) di Lampung Tengah.
Kegiatan ini berlangsung secara serentak di lima provinsi, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Lampung.
Dengan mengusung tema “Vaksinasikan Sebelum Melalulintaskan Hewan,” kampanye ini menjadi langkah strategis dalam menyambut Iduladha dan upaya perlindungan terhadap sektor peternakan nasional.
Baca juga:Karantina Lampung Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar
Deputi Bidang Karantina Hewan Barantin, Sriyanto, menjelaskan bahwa Lampung merupakan salah satu sentra produksi ternak nasional.
Pada tahun 2024, populasi ternak di Lampung mencapai 2,9 juta ekor, yang terdiri dari sapi potong, sapi perah, kambing, domba, dan babi.
“Kegiatan vaksin ini sebagai upaya pengendalian PMK. Dengan vaksinasi ini. Kita harapkan wabah PMK dapat mengendalikan, dan Lampung sebagai sentra produksi ternak bisa bebas dari PMK,” ujar Sriyanto.
Penyakit Sangat Menular
Ia menambahkan, PMK merupakan penyakit yang sangat menular dan memiliki dampak besar terhadap perekonomian.
Terutama dalam hal penurunan produksi dan produktivitas ternak. Selain itu, PMK juga menjadi hambatan dalam perdagangan hewan ternak.
Baik di dalam negeri maupun internasional, karena banyak negara mensyaratkan ternak harus berasal dari wilayah bebas PMK.
“Ini juga sebagai pemicu agar seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, daerah. Maupun sektor swasta lebih aktif melakukan vaksinasi hewan,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan di Lampung, Barantin menargetkan vaksinasi terhadap 2.000 ekor ternak. Langkah ini juga bertujuan mengubah status Lampung dari zona kuning akibat infeksi PMK pada tahun 2022 menjadi zona hijau dengan nol kasus aktif.
“Kampanye ini membutuhkan sinergi seluruh pihak. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan di daerah-daerah lain. Terutama yang pernah terinfeksi PMK,” tutup Sriyanto.
Pengawasan Ternak
Kepala Karantina Lampung Donni Muksydayan menegaskan pihaknya konsisten untuk melakukan pengawasan hewan ternak di Lampung.
Pihaknya mencatat, hingga Maret 2025 Lampung mengalami peningkatan volume pengiriman hewan ternak ke luar Jawa mencapai 118 ribu ekor. Meliputi kambing, sapi maupun domba.
“Dengan vaksinasi ini kami melakukan upaya mitigasi untuk pengawasan PMK. Dan salah satu syarat sapi untuk membawanya keluar sapi yang udah di vaksin. Untuk itu kami melakukan kampanye sebanyak-banyaknya. Harapannya kegiatan Idulada ini berjalan lancar,” ucap Donni.
Donni mengakui Lampung masih berstatus zona kuning PMK. Namun status tersebut tidak mengalami perkembangan.
“Setelah ada temuan di Lamteng beberapa waktu lalu, sampai sekrang tidak ada penambahan kasus. Harapannya jika dalam satu tahun tidak ada kasus kami akan meminta pembebasan,”sebutnya.
Ia mengaku, salah tantangan di Lampung tidak semua peternak mau sapinya divaksin. Oleh karena itu, perlu edukasi bahwa vaksinasi itu penting.