Jakarta (Lampost.co)–Zakat berperan penting dalam menangani krisis kemanusiaan global. Hal itu terucap dari Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. M. Nadratuzzaman Hosen.
Pada Seminar “Muslim Philanthropy and Humanitarian Aid: Prospects and Challenges” di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rabu, 9 Oktober 2024, Nadratuzzaman mengatakan Baznas sebagai lembaga pemerintah mendapat amanah mengelola zakat, infak, dan sedekah. Dan selalu konsisten mendukung kemerdekaan bangsa Palestina. Oleh karena itu, Baznas akan terus menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban konflik di Palestina.
“Sebagai bentuk rasa solidaritas kemanusiaan dan aksi nyata, Baznas merespons cepat dengan mengadakan bantuan Kemanusiaan Membasuh Luka Palestina,” kata Nadra.
Baca Juga: Baznas RI Tekankan Pentingnya Transformasi Digital dalam Pengelolaan Zakat
Ia memaparkan penggalangan infak kemanusiaan membasuh luka Palestina dari Baznas RI sejak 14 Oktober 2023 hingga 9 Oktober 2024 telah mencapai Rp311,9 miliar. Selain itu, nantinya Baznas akan merehabilitasi dan rekonstruksi pada saat kondisi di Gaza Palestina telah kondusif. Maka, Baznas telah mengalokasikan dana untuk kegiatan tersebut, sehingga pihaknya tetap menerima bantuan dari masyarakat untuk Gaza Palestina.
“Alhamdulillah atas dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia telah terkumpul sejumlah Rp311,9 miliar untuk masyarakat Palestina selam ahampir setahun. Baznas juga berupaya memastikan penyaluran infak kemanusiaan dilakukan secara transparan dan akuntabel,” katanya.
Baca Juga: Resolusi Rakornas, Baznas Jaga Netralitas Pilkada
Ia menambahkan, penyaluran bantuan Baznas untuk Palestina melalui jalur udara dan laut. Pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri, TNI, dan KBRI Mesir untuk mengirimkan bantuan.
“Untuk mempermudah penyaluran, Baznas bekerja sama dengan lembaga di Mesir dan Yordania yaitu melalui lembaga-lembaga yang terbagi menjadi beberapa tahap,” katanya.
Baznas akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pada saat keadaan kondusif di Gaza, Palestina. Kemudian telah mengalokasikan dana untuk kegiatan tersebut.
Turut hadir dalam acara Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, Direktur Pascasarjana UIN Jakarta Prof. Zulkifli, Ketua LP2M, Direktur STF UIN Jakarta Prof. Amelia Fauzia, Peace Research Institute Oslo Dr. Kaja Borchgrevink. Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur dan President of Human Initiative Tomy Hendrajati.