Bandar Lampung (Lampost.co)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat akibat banjir yang terjadi sejak 17 Januari 2025 lalu, ada 6 korban meninggal dunia.
Info Penting:
- Banjir terjadi di sejumlah wilayah di Lampung menelan korban enam jiwa
- Wakil Presiden Gibran Rakabuming sebanyak 1.000 paket sembako
- Pembagian paket bantuan melalui asesment agar tidak tumpang tindih
Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan 6 korban jiwa tersebut dia ntaranya dari Bandar Lampung 2 korban, Pringsewu 1 korban dan Lampung Timur sebanyak 2 korban.
“Korban meninggal yang terjadi di Bandar Lampung terjadi pada 17 Januari 2025 pada kejadian banjir pertama kali. Selanjutnya, pada 22 Januari 2025 ada dua daerah yakni Pringsewu dan Lampung Timur,” katanya.
Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Salurkan Bantuan dari Kemensos untuk Korban Banjir
Rudy mengatakan kondisi umum di beberapa daerah yang terdampak banjir beberapa waktu lalu saat ini berada pada tahap pemulihan.
“Kondisi umum sekarang sudah pada tahap pemulihan di beberapa wilayah. Tetapi muncul lagi banjir susulan seperti di Lampung Selatan,” katanya.
Ia juga mengatakan pascabencana banjir tersebut, sejumlah bantuan silih berganti salah satunya pihaknya mendapatkan bantuan sembako dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming sebanyak 1.000 paket.
“Hari ini kita mendapatkan bantuan langsung dari Wakil Presiden sebanyak 1.000 paket sembako yang berisi beras premium 5 kg, gula pasir dan minyak kemasan,” kata dia.
Menurutnya, bantuan tersebut akan langsung tersalurkan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir. Namun pihaknya akan melakukan asesmen terlebih dahulu.
“Penyaluran kita berdasarkan asesmen untuk warga terdampak dan belum banyak mendapatkan intervensi bantuan. Kita akan salurkan langsung kepada warga yang terdampak satu per satu,” jelasnya.
Rudy mengatakan dengan adanya asesmen tersebut harapannya bantuan dapat merata dan tidak tumpang tindih.
“Yang mengajukan bantuan setiap hari ada tapi kita lakukan asesmen jangan sampai tumpang tindih. Sudah dapat bantuan dari pihak lain tapi masih dapat lagi, sementara masih banyak masyarakat terdampak yang belum mendapat bantuan,” tutupnya.