Gunungsugih (Lampost.co) — Puluhan warga Lampung Tengah menggalang dana untuk membantu korban banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatra Barat.
Penggalangan dana itu dari warga yang tergabung dalam Keluarga Besar Sumatra Barat (KBSB) wilayah Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Pencarian donasi dengan mengenakan pakaian adat Minang dalam iringan tabuhan tambur sebagai kesenian khas daerah tersebut.
BACA JUGA: Korban Meninggal Banjir Lahar Dingin Terus Bertambah
Ketua KBSB Terbanggi Besar, Hatropar, mengatakan pengalangan dana itu berlangsung selama tujuh hari yang terpusat di halaman Masjid Istiqlal Bandar Jaya.
Kegiatan itu untuk membantu meringankan beban korban bencana alam lahar dingin Gunung Marapi, Sumatra Barat.
“Galang dana kemanusiaan mulai siang ini sampai tujuh hari ke depan,” kata Hatropar, di sela penggalangan dana depan Masjid Istiqlal Bandar Jaya, Selasa, 14 Mei 2024.
Menurut dia, dana yang terkumpul akan langsung mereka serahkan kepada para korban. Warga terdampak banjir lahar dingin itu saat ini masih mengungsi di tempat penampungan yang pemerintah sediakan.
“Untuk biaya transportasi ada donatur yang bersedia menanggung,” ujar dia.
Dia berharap kepada masyarakat Lampung Tengah agar ikut peduli dengan memberikan sedikit uang dan barang guna meringankan beban korban bencana alam itu.
Seorang warga, Teti Mardiyati, mengaku penggunaan pakaian adat Minang dengan iringan alat musik tambur turut mengundang simpati masyarakat.
“Kami tetap semangat mengenakan pakaian adat untuk turun di jalan menggalang dana meski hujan-hujanan,” kata dia.
Selain di jalinsum Bandar Jaya, pencarian donasi turut masuk ke dalam pasar guna mengetuk hati warga agar berpartisipasi menyumbangkan dana secara ikhlas.
“Ini demi membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah. Mari saudara-saudara sebangsa setanah air, untuk peduli terhadap korban bencana alam di Sumatra Barat,” kata dia.