Bandar Lampung (Lampost.co)—Bulan suci Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan haus selama siang hari.
Melainkan merupakan kesempatan merenungkan, mendekatkan diri pada Allah, dan menumbuhkan kreativitas dalam menjalani ibadah.
Salah satu aspek yang menonjol selama Ramadan adalah semangat kreativitas yang meningkat di kalangan umat Muslim.
Claris, mahasiswa Ilmu Komunikasi Unila, mengatakan menumbuhkan kreativitas bisa dari dekorasi rumah hingga masakan yang lezat, bulan suci ini mendorong individu untuk mengekspresikan diri melalui berbagai media.
“Dekorasi yang indah dengan lampu-lampu berwarna, karangan bunga, dan kaligrafi Islami menghiasi rumah-rumah, itu sih aku lakukan,” katanya.
Selain itu, menurutnya, membuat masakan khas Ramadan juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari pengalaman berpuasa.
Senada dengan Claris, Olin, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Lampung, mengatakan membuat hidangan tradisional hingga kreasi modern, makanan lezat yang disajikan saat berbuka puasa menghadirkan kegembiraan dan kebersamaan bagi keluarga dan teman-teman.
“Aku biasanya buat jajanan takjil, minuman, yang penting biar vibes Ramadannya dapet,” ujarnya.
Berbagi Kebaikan
Atha, mahasiswa Ilmu Komunikasi Unila, mengatakan bulan Ramadan ini punya dapat menjadi kesempatan untuk berbagi kebaikan dan kreativitas mereka dengan sesama.
Misal, menurutnya, membuat program amal, kegiatan sosial, dan inisiatif pemberian. Mereka menyebarkan semangat Ramadan kepada orang-orang yang membutuhkan, menciptakan ikatan sosial yang kuat dan meningkatkan solidaritas dalam masyarakat.
“Jadinya, menurutku, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, melainkan tentang meningkatkan semangat kreativitas dalam menjalani ibadah,” ujarnya.