Bandar Lampung (Lampost.co) — Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei menjadi momentum reflektif bagi seluruh elemen bangsa. Terlebih untuk kembali meneguhkan semangat persatuan dan keindonesiaan. Semangat tersebut harus berpijak pada nilai-nilai kebudayaan, kebangsaan, dan keagamaan yang rahmatan lil ‘alamin.
Ketua PWNU Lampung, Puji Raharjo, mengatakan kebangkitan sejati tidak cukup termaknai sebagai bangkit secara fisik atau ekonomi semata, tetapi juga sebagai kebangkitan jiwa. Kebangkitan itu harus menjadi semangat untuk terus membangun bangsa Indonesia menjadi lebih maju.
“Kebangkitan jiwa adalah tumbuhnya kesadaran kolektif untuk menjaga keutuhan NKRI. Kemudian merawat keragaman, dan membangun peradaban yang berkeadaban,” katanya, Senin, 19 Mei 2025.
Kemudian ia menegaskan, Nahdlatul Ulama sejak awal berdiri telah mengambil peran penting dalam perjuangan bangsa. Melalui penyebaran nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran. Prinsip tersebut yang hingga kini terjalankan untuk menjaga persatuan dari berbagai kalangan masyarakat.
“NU telah menjadi tiang penyangga negara ini sejak masa penjajahan. Dan semangat itu harus terus hidup dalam gerak warga Nahdliyyin era kini,” katanya.
Kontribusi
Selanjutnya Hari Kebangkitan Nasional juga merupakan saat yang tepat bagi warga NU. Apalagi untuk meneguhkan kontribusi berbagai bidang pendidikan, ekonomi umat. Hingga gerakan keagamaan yang mengedepankan wasathiyah (moderat). Kontribusi itu saat ini menjadi fokus bagi NU di seluruh wilayah untuk menjadi Indonesia sebagai bangsa yang besar.
“Kontribusi NU harus terasa dari desa hingga pusat. Ini bukan soal kebesaran organisasi. Tiapi bentuk tanggung jawab moral dan spiritual dalam menjaga negeri,” ujar Puji Raharjo.
Kemudian ia juga menambahkan, NU akan terus istiqamah dalam mengawal perjalanan bangsa dalam bingkai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah. “InsyaAllah, kami akan terus berjuang demi Indonesia yang berdaulat, berkeadilan, dan bermartabat,” tegasnya.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini, menurut PWNU Lampung, harus dimaknai sebagai penguatan kembali semangat gotong royong dan kolaborasi untuk membangun bangsa, sekaligus menjaga semangat para pendiri bangsa agar tidak luntur di tengah tantangan zaman.
Sementara itu, Hari Kebangkitan Nasional terperingati setiap 20 Mei yang merujuk pada tanggal berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908. Organisasi modern pertama yang tergagas oleh kaum terpelajar pribumi sebagai tonggak awal gerakan nasional Indonesia. Momen ini menjadi simbol kesadaran kolektif bangsa untuk bangkit dari penjajahan melalui persatuan dan perjuangan bersama.