Bandar Lampung (Lampost.co) — Suasana di Universitas Lampung (Unila) terasa berbeda sejak hari kedua pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada 23 April. Ribuan pelajar dari berbagai daerah memenuhi area kampus, dengan ujian berlangsung hingga 3 Mei mendatang.
UTBK merupakan jalur utama bagi calon mahasiswa untuk masuk perguruan tinggi negeri melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Di Unila, UTBK dibagi menjadi dua sesi setiap hari, sesi pagi pukul 06:45 WIB dan sesi sore pukul 16:00 WIB, dengan total peserta sekitar 8.000 orang.
M. Komarudin, Kepala UPT TIK Unila, menyatakan bahwa pelaksanaan UTBK tahun ini berjalan lancar. “Alhamdulillah, persiapan kami sudah cukup baik. Kemarin, kami sukses menggelar sesi pertama dan kedua. Hanya sekitar 6% peserta yang tidak hadir,” ujarnya.
Komarudin juga menjelaskan bahwa UTBK di Unila dilaksanakan di delapan lokasi berbeda. “Lokasi terbesar berada di UPT TIK dengan 300 komputer, kami juga menyiapkan komputer cadangan untuk antisipasi,” jelasnya.
Meski sempat mengalami kendala teknis kecil berupa keterlambatan server pusat pada hari pertama, hal tersebut segera ditangani tanpa mengganggu jalannya ujian.
Selain UTBK melalui SNBT, Unila juga akan membuka Jalur Mandiri melalui dua mekanisme: SMMPTN Barat dan seleksi internal Simanila, yang juga menggunakan metode UTBK. Tahun ini, transparansi dalam seleksi menjadi prioritas.
“Proses seleksi sudah ada supervisi dari KPK dan alhamdulillah, bersih,” kata Komarudin.
Persiapan Sejak Jauh Hari
Salah satu lokasi UTBK berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum FISIP, Arif Sugiono, memastikan persiapan ujian sejak jauh hari. “Kami memiliki laboratorium multimedia dengan fasilitas komputer, fotografi, public speaking, dan lainnya. Untuk UTBK, kami menggunakan lab komputer,” katanya.
Laboratorium multimedia FISIP baru dinyatakan layak untuk UTBK setelah survei kelayakan dari panitia pusat awal tahun ini. FISIP memiliki sekitar 60 komputer dan beberapa komputer cadangan. “Kami pastikan kesiapan perangkat dan jaringan listrik. Kami juga punya UPS dan genset, jadi jika listrik padam, ujian tetap berjalan lancar,” jelasnya.
Yolanda Adilia (17), salah satu peserta UTBK di TIK, mengaku sempat gugup karena ini adalah pengalaman pertama mengikuti UTBK. “Awalnya takut, karena pendatang baru. Tapi soal-soalnya nggak jauh beda dari yang kita pelajari di sekolah,” ujarnya.
Kelompok peserta lainnya, Nasywa (18), Intan (16), Nazwa (18), Alysia (18), dan Nufus (18) juga mengungkapkan rasa tegang, namun berhasil menyelesaikan ujian dengan baik.
“Tegang sih, tapi akhirnya selesai juga,” kata Nasywa.
“Kami sudah persiapan tryout, latihan soal, dan les. Tapi kadang soal-soalnya sesuai, kadang enggak,” tambah Alysia.