Jakarta (Lampost.co): Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa gaji guru akan dinaikkan pada tahun 2025. Kenaikan ini mencakup guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN. Berikut adalah informasi lengkap mengenai besaran kenaikan gaji, waktu pencairannya, serta rinciannya.
Prabowo Subianto mengungkapkan rencana kenaikan gaji guru pada peringatan Hari Guru Nasional yang berlangsung di Jakarta International Velodrome, Kamis, 28 November 2024. Prabowo menegaskan, meskipun pemerintah baru berkuasa satu bulan, mereka sudah dapat mengumumkan peningkatan kesejahteraan bagi para guru.
Baca juga: Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru hingga Satu Kali Gaji Pokok pada 2025
Berdasarkan rencana tersebut, anggaran kesejahteraan guru pada 2025 akan meningkat menjadi Rp81,6 triliun, mencakup guru ASN dan non-ASN.
Pemerintah memprioritaskan peningkatan kesejahteraan guru untuk mengatasi permasalahan rendahnya gaji guru di Indonesia. Riset dari Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS) menunjukkan bahwa 74% guru honorer masih memperoleh gaji di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Besaran Kenaikan Gaji Guru Berdasarkan Status Pegawai
Prabowo menyampaikan bahwa kenaikan gaji guru pada 2025 akan pemerintah terapkan secara berbeda untuk guru ASN dan non-ASN:
- Guru ASN: Gaji ASN, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), akan naik sebesar satu kali gaji pokok.
- Guru Non-ASN: Gaji guru non-ASN akan naik menjadi Rp2 juta per bulan dalam bentuk tunjangan profesi.
- Guru non-ASN belum sertifikasi: Bagi guru non-ASN yang belum bersertifikat, pemberian bantuan dalam bentuk dana tunai. Besarannya masih dalam kajian.
Selain itu, sebagian anggaran pengalokasiannya untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru, terutama untuk yang belum memiliki sertifikasi. Pemerintah juga berencana memasukkan 806.486 guru ASN dan non-ASN lulusan D4 dan S1 ke dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Pada tahun 2025, perkiraanya ada 1.932.666 guru yang telah bersertifikat pendidik, yang mencakup 64,4% dari total guru di Indonesia. Ini menunjukkan peningkatan sekitar 650.000 guru bersertifikat bila membandingkan tahun 2024.
Pemerintah juga berencana untuk memberikan bantuan kepada 249.623 guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1 agar dapat melanjutkan pendidikan mereka.
Pencairan Kenaikan Gaji Guru
Penerapan kenaikan gaji guru ASN dan non-ASN mulai tahun 2025 ini. Tanggal pasti pencairan gaji akan pemerintah sesuaikan dengan pencairan dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa pencairan dana ini akan mengikuti kebijakan dari Kemenkeu. Secara teoritis, pencairan gaji guru pelaksanaanya mulai pada Januari 2025, sesuai dengan tahun anggaran baru.
Kenaikan ini juga akan pemerintah sesuaikan dengan gaji pokok guru ASN, yang bervariasi tergantung pada pangkat dan jabatan. Sementara itu, gaji guru honorer non-ASN yang bersertifikat akan naik menjadi Rp2 juta per bulan secara merata.
Pemerintah RI telah meningkatkan anggaran kesejahteraan guru pada 2025 menjadi Rp81,6 triliun. Angka itu meningkat Rp16,7 triliun bila membandingkan tahun sebelumnya. Pendistribusian anggaran ini untuk meningkatkan gaji guru, baik ASN maupun non-ASN, serta untuk mendukung program peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan kenaikan gaji yang signifikan ini, harapannya kesejahteraan guru semakin meningkat dan kualitas pendidikan di Indonesia semakin berkembang.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News