Jakarta (Lampost.co) — Seminggu lebih setelah melahirkan biasanya orang tua masih bingung mencari nasihat dari berbagai kalangan. Pertama dari ibu, kedua dari mertua, ketiga dari kakak ipar, keempat dari sepupu, bahkan hingga ke tetangga tentang bagaimana menjadi orang tua baru yang harus berhadapan dengan anak, terutama anak pertama.
Ayah dan ibu yang menjalankan jadi akan lebih baik jika intuisi sebagai orang tua baru diaplikasikan. Karena tidak ada yang lebih mengetahui anak kita sendiri selain kita sebagai orang tuanya.
Menurut Dr. Agustina Ekasari, M.Psi, Psikolog, ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh orang tua baru akibat belum berpengalaman. Dilansir dari Medcom.id, berikut adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua baru, antara lain:
1. Suka membandingkan
Orang tua baru sering kali suka membanding-bandingkan perkembangan anaknya dengan anak orang lain. Misalnya, “Kok anak kamu tidak rewel ya? Lalu, kenapa anak saya rewel sekali?
2. Merasa cuma tanggung jawab ibu
Merasa bahwa mengurus anak adalah tanggung jawab ibu semata dan ayah tidak mau ikut berperan serta dalam mengurus anak.
3. Terlalu khawatir
Terlalu khawatir dengan anak, sehingga apapun akan dilakukan guna memberikan yang terbaik kepada anak tanpa pertimbangan manfaatnya bagi anak.
4. Abai kepentingan sendiri dan pasangan
Terlalu fokus pada kepentingan anak, sehingga mengabaikan kepentingan ibu maupun pasangan.
5. Terlalu mendengarkan masukan orang lain
Terlalu banyak mendengarkan perkataan atau masukan dari orang lain.
6. Kurang aware dengan emosi si kecil
Tidak “aware” dengan emosi yang ditunjukkan oleh anak.
7. Kurang attachment dengan anak
Tidak menjalin “attachment” yang baik antarorang tua dan anak.
8. Kurang komunikasi
Tidak membiasakan diri untuk berkomunikasi dengan anak, karena berpendapat bahwa anak tidak akan mengerti jika diajak berkomunikasi. Padahal indra pendengaran adalah indra yang pertama kali berkembang sejak dari masa kandungan.
9. Terlalu memanjakan
Terlalu memanjakan anak dengan memenuhi segala kebutuhannya dan tidak mengajarkan anak untuk mandiri dalam melakukan sesuatu.
10. Terlalu melindungi
Terlalu melindungi anak, sehingga kadang-kadang hal ini menghambat anak untuk mengembangkan kemampuannya dan menghambat kreativitasnya.
Cara Mengatasinya
Dr. Agustina Ekasari memberikan masukan akan hal di atas. Ia mengatakan, wajar saja terjadi sedikit kesalahan dari ayah dan ibu karena belum mempunyai pengalaman sebagai orang tua. Namun ada baiknya orang tua tidak membanding-bandingkan si kecil dengan anak orang lain.
Walau memang tampaknya lebih mudah melihat anak orang lain sebagai patokannya, namun sebaiknya bijak melihat satu hal yang harus semua orang tua sadari bahwa setiap anak adalah unik. Di samping itu, si kecil lahir dengan temperamen bawaan mereka yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT