Bandar Lampung (Lampost.co) — Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung konsisten menunjukkan kiprahnya sebagai perguruan tinggi berkelas internasional. Hal itu terbukti melalui berbagai capaian program dan prestasi yang diraih dalam beberapa tahun terakhir.
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaludin, mengungkapkan bahwa internasionalisasi menjadi salah satu dari tiga program utama kampus, selain digitalisasi dan kemandirian layanan. Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan kesinambungan antara Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Asta Protas Kemenag, dan visi Gubernur Lampung.
“Untuk mewujudkan itu, kami melakukan penguatan SDM internal, memperluas jaringan kerja sama lokal hingga mancanegara, serta meningkatkan sarana dan prasarana,” ujarnya dalam Dialog Spesial Metro TV Lampung.
Meski mengusung konsep internasionalisasi, UIN Raden Intan tidak semata mengadopsi sistem pendidikan luar negeri. Sebaliknya, kampus ini mengangkat kearifan lokal Lampung untuk mendukung reputasi di mata dunia.
Salah satu terobosan besar adalah penerbitan Al-Qur’an terjemahan bahasa Lampung, yang menjadi pertama dan satu-satunya di dunia. Inovasi ini menarik minat peneliti internasional untuk mempelajari proses penerbitannya.
“Ini menjadi magnet tersendiri karena Al-Qur’an bahasa Lampung hanya ada di sini. Tidak heran kampus kami dikunjungi peneliti dari Australia, Belanda, dan Malaysia,” kata Wan Jamaludin.
Gelar Pahlawan
Selain itu, UIN Raden Intan berhasil mengusulkan gelar pahlawan nasional bagi putra daerah. Atas keberhasilan itu, kini Lampung memiliki dua pahlawan nasional, yakni Radin Intan II dan KH Ahmad Hanafiah.
Kampus ini juga sukses mempertahankan predikat ramah lingkungan dengan meraih peringkat pertama UIGreen Metric selama delapan tahun berturut-turut. Terbaru, UIN Raden Intan meraih peringkat pertama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia dalam Times Higher Education Impact Ranking 2025.
“Ini adalah lompatan besar yang membuktikan UIN Raden Intan berada di jalur yang tepat,” tegas Wan Jamaludin. (Umar Robbani)








