Bandar Lampung (Lampost.co) — Kolaborasi Heptahelix diharapkan bisa mendorong pembangunan berkelanjutan yang berpihak terhadap keberlangsungan lingkungan hidup ke depan.
Sesuai namanya ada tujuh elemen dalam kolaborasi tersebut pemerintah, media massa, badan usaha, UMKM, wisatawan, universitas, dan komunitas.
Pemimpin Redaksi Lampung Post, Abdul Ghofur, mengungkapkan media berperan penting dalam program pembangunan berkelanjutan. Sebab selain menyampaikan informasi, media juga memiliki peran edukasi.
“Media memiliki kemampuan menyebarkan informasi yang mengedukasi masyarakat, ini bisa membangun pengetahuan masyarakat tentang pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya, Kamis, 12 Oktober 2023.
Media juga berfungsi untuk melakukan kontrol sosial. Yakni bertugas untuk mengawal pemerintah agar mengeluarkan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Lampung Post bahkan saat ini sudah melakukan transformasi digital untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dari produksi koran cetak. Hal itu juga menjadi komitmen Lampung Post dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Lampung Post juga turut mendorong ekonomi mandiri masyarakat dengan menyediakan kelas ekonomi,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Walhi Lampung, Irfan Tri Musri, mengatakan pemerintah mengklaim telah menjadikan 6 tujuan SDGs menjadi pilar pembangunan. Namun dalam penerapan banyak yang tidak dimaksimalkan secara serius.
Ia mencontohkan Kota Bandar Lampung yang saat ini masih memiliki sistem sanitasi dan pengelolaan yang buruk. Tentu itu akan berdampak terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan.
“Komitmen penurunan emisi baru akan terlihat di 2025 nanti, terlebih akan ada pergantian kepala negara di 2024,” kata dia.
Jika melihat situasi saat ini, ia mengaku pesimis Indonesia bisa mencapai target SDGs di 2030. Sebab banyak permasalahan terlebih menyoal lingkungan terjadi di Indonesia.
Nurjanah