Bandar Lampung (Lampost.co) — Penerapan kurikulum berbasis cinta resmi di seluruh madrasah di Lampung mulai tahun ajaran 2025/2026. Kabid Penmad Kanwil Kemenag Lampung, Ahmad Rifai menegaskan, seluruh jenjang madrasah kini sudah menggunakan kurikulum tersebut sebagai acuan utama dalam proses belajar mengajar.
Rifai menjelaskan, kurikulum ini hadir sebagai penyempurna dari kurikulum sebelumnya. Namun, perbedaannya terletak pada pendekatan pendidikan yang menjadikan cinta dan kasih sayang sebagai pondasi utama. Dengan demikian, proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga pada pembentukan karakter.
Melalui pendekatan holistik dan transformatif, kurikulum berbasis cinta bertujuan mencetak generasi yang toleran, berempati, serta mencintai tanah air. Selain itu, kurikulum ini menanamkan lima nilai utama yang menjadi arah pembinaan siswa.
“Jadi, melalui kurikulum ini, madrasah bukan lagi sekadar tempat transfer ilmu, tetapi juga ruang pembentukan karakter positif,” ujar Rifai, Selasa, 15 Oktober 2025.
Nilai pertama menekankan cinta kepada Tuhan sebagai wujud pengakuan atas Sang Pencipta. Kemudian, cinta kepada diri dan sesama agar tumbuh kepedulian serta hubungan sosial yang harmonis. Selanjutnya, cinta terhadap ilmu pengetahuan mendorong siswa menyerap ilmu secara optimal dan bermanfaat.
Kelestasrian Alam
Selain itu, kurikulum ini menanamkan cinta pada lingkungan agar peserta didik memiliki kepedulian terhadap kelestarian alam. Terakhir, cinta kepada bangsa dan negara diharapkan mampu membentuk generasi penerus yang menjaga persatuan dan kerukunan.
Rifai menambahkan, sosialisasi kurikulum berbasis cinta telah dilakukan sejak awal tahun ajaran baru. Karena itu, seluruh madrasah di Lampung kini mulai menerapkan kurikulum ini secara konsisten sebagai landasan pembinaan peserta didik.
“Kurikulum ini sudah kami sosialisasikan sejak peluncuran oleh Kementerian Agama dan kini menjadi pedoman utama madrasah,” tegasnya.