Bandar Lampung (Lampost.co) – Dorong perluasan akses pendidikan tinggi dengan mengedepankan digitalisasi. Ini sebagai bagian langkah strategis dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul.
“Era digitalisasi saat ini harus mampu termanfaatkan untuk membuka setiap peluang untuk perluasan akses pendidikan tinggi kita.” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin, 14 Juli 2025.
Kemudian menurut Lestari, upaya untuk memaksimalkan potensi penerapan digitalisasi harus benar-benar mampu terealisasikan bersama.
Sehingga, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari. Peta jalan untuk memaksimalkan potensi digitalisasi pada perluasan akses pendidikan tinggi, harus terpahami sejumlah pihak terkait.
Selanjutnya, Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berharap. Para pemangku kepentingan tingkat pusat dan daerah memiliki semangat yang sama dalam memperluas akses pendidikan bagi setiap anak bangsa.
Kemudian Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong semua pihak terkait dapat membangun kolaborasi yang kuat. Terlebih dalam upaya mewujudkan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan mudah terakses oleh generasi penerus bangsa.
Sebelumnya, di Kediri, Jawa Timur, Minggu, 13 Juli 2025. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan. Pentingnya digitalisasi dan perluasan akses pendidikan tinggi sebagai bagian dari strategi pembangunan SDM unggul.
Menurutnya, Universitas Terbuka (UT) memiliki peran strategis untuk menjangkau komunitas yang selama ini memiliki keterbatasan akses melalui pembelajaran digital. Termasuk akses untuk para santri pada lingkungan pesantren.
Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi Indonesia pada tahun 2024 adalah 39,37%. Ini yang berarti sekitar 39,37% dari penduduk usia 17-24 tahun mengikuti pendidikan tinggi. Angka tersebut masih di bawah rata-rata global yang berada di angka 40%.