Bandar Lampung (Lampost.co) — Perempuan Indonesia harus berperan penting dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, pertahanan, dan kesehatan. Hal itu sebagai wujud nyata dari nilai-nilai perjuangan RA Kartini.
Rektor Universitas Lampung, Prof Lusmeilia Afriani, menjelaskan nilai-nilai perjuangan itu kian nyata terasa saat ini. Sebab, perempuan Indonesia memiliki peran sangat strategis, seperti kepala kampung, kepala daerah, legislatif/yudikatif, dekan, rektor, menteri, hingga presiden.
“Semua ini bukti konkret dari keberhasilan Kartini dalam memperjuangkan nilai-nilai tersebut,” kata Prof Lusi, Senin, 22 April 2024.
Rektor Perempuan pertama Unila itu menyebutkan Lampung terus mempromosikan nilai-nilai Kartini melalui pengarusutamaan gender. Hal itu menunjukkan komitmen untuk menciptakan keadilan, kesetaraan, dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam pembangunan bangsa.
Nilai-nilai Kartini menjadi fondasi kokoh dalam mewujudkan pengarusutamaan gender. Dalam hal ini, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus berkomitmen dalam tujuan yang sama untuk mewujudkan kesetaraan gender.
BACA JUGA: 4 Perjuangan Kartini yang Patut Dilanjutkan Perempuan Indonesia
“Lampung memastikan semua individu, baik laki-laki maupun perempuan. Memiliki hak dan kesempatan yang sama terhadap akses pendidikan, pekerjaan, dan peran-peran lain dalam kehidupan sosial,” kata dia.
Dia juga berkomitmen mewujudkan pengarusutamaan gender melalui berbagai inisiatif dan kebijakan progresif. Pihaknya berupaya meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi, menerapkan kebijakan anti-diskriminasi dan anti-pelecehan seksual.
Kemudian menciptakan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh mahasiswa.
Unila juga secara aktif mengembangkan program-program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pemberdayaan perempuan dan isu-isu gender.
“Kami memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan untuk berpartisipasi dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan di semua tingkatan. Mulai dari program studi hingga fakultas, baik dalam ranah akademis maupun administratif,” kata dia.
Menurut dia, mengintegrasikan nilai-nilai Kartini ke dalam seluruh aspek kehidupan kampus dapat menciptakan lingkungan yang adil, nyaman, dan inklusif.