Bandar Lampung (Lampost.co) — Universitas Lampung (Unila) kembali akan menambah jumlah guru besar (profesor). Kali ini, akademisi Ilmu Pemerintahan FISIP Unila, Syarief Makhya mendapat kenaikan jabatan akademik sebagai guru besar bidang kebijakan publik. Kabar ini sekaligus menjadikannya sebagai guru besar ke-120 di kampus hijau Unila.
Penetapan guru besar itu berdasarkan Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor 49616/M/07/2024 tentang kenaikan jabatan akademik/fungsional dosen yang ditandatangani Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim tertanggal 8 Mei 2024.
“Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2024 dinaikkan jabatannya menjadi guru besar/profesor bidang ilmu kebijakan publik dengan angka kredit sebesar 859,70,” begitu bunyi salah satu kutipan dalam surat keputusan tersebut.
Baca Juga:
Unila Akan kembali Mengukuhkan Tujuh Guru Besar
Eks Dekan FISIP Unila itu menjelaskan, saat pengukuhannya nanti ia akan membawakan orasi ilmiah mengenai dinamika politik dan kebijakan publik.
Salah satu bahasan dalam topik orasi ilmiahnya yaitu tentang peralihan kepemimpinan kepala daerah. Di mana menurut dia pergantian kepala daerah yang baru cenderung tidak mau melanjutkan kebijakan dari kepala daerah lama. Sehingga kemudian output dan outcome dari hasil kebijakan tidak mencapai hasil yang maksimal.
“Padahal yang lebih penting lagi, di situ ada dana publik yang harus bisa dipertanggungjawabkan, karena hampir semua project-project itu bersumber dari APBD atau APBN,” kata Syarief Makhya, Senin, 3 Juni 2024.
Persepsi kepala daerah menurutnya cenderung ingin melahirkan legacy baru. Hal itu membuat pembangunan daerah tidak mengalami keberlanjutan. Padahal, kata dia, kebijakan kepala daerah itu harus mempertimbangkan risiko kebijakan yang terlihat dari aspek politik, hukum, ekonomi, dan sosial.
Konsekuensi
Memegang label sebagai guru besar menurutnya tentu punya konsekuensi pertanggungjawaban moral yang besar. Maka dari itu, Syarief mengatakan bahwa ia harus memposisikan diri untuk tidak bisa bebas nilai. Artinya seorang guru besar harus memiliki nilai-nilai tertentu untuk melakukan perubahan.
“Tugas saya ke depan adalah mendesminasi pemikiran-pemikiran melalui berbagai wadah baik media, opini atau macam-macam tujuannya saya harus melakukan pencerahan pemikiran kepada masyarakat,” ujar pria 64 tahun tersebut.
130 Guru Besar
Rektor Unila, Lusmeilia Afriani mengaku belum menentukan secara pasti waktu pengukuhan Syarief Makhya sebagai guru besar.
Namun ia turut bersyukur dengan bertambahnya jumlah guru besar dari Unila. Ke depan Unila menurutnya memiliki target capaian hingga 130 guru besar.
“Terget kita sebanyak-banyaknya, bisa sampai 130. Tapi kembali lagi dari kementerian kita juga masih menunggu proses,” ujarnya usai pelaksanaan wisuda Unila beberapa waktu lalu.