Bandar Lampung (Lampost.co) — Sebanyak 50 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Lampung mengikuti acara sertifikasi kompetensi profesi batik di Batik Siger Bandar Lampung, Kamis, 25 April 2024.
Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik, Rodia Syamwil mengatakan kegiatan sertifikasi profesi SDM kreatif ini untuk mengukur kompetensi pembatik di Lampung. Dari 50 peserta yang terlibat, Rodia menyebut sebanyak 11 peserta diantaranya ialah penyandang disabilitas binaan Dinas Sosial.
“Sementara untuk sertifikasinya kita melibatkan lima orang asesor,” kata Rodia, Kamis, 25 April 2024.
Lanjut Rodia, sertifikasi merupakan penilaian dari pemenuhan standar yang dilihat dari beberapa komponen. Antara lain skema pembatik tulis, tukang gambar motif batik, dan peracik warna alam. Dalam kesempatan itu, masing-masing peserta juga turut mempraktikkan cara membatik tulis.
Rodia menuturkan bahwa kepemilikan sertifikat menandakan profesionalisme. Semua yang bekerja di bidang ekonomi kreatif idealnya harus memiliki sertifikasi.
“Sebab kebanyakan batik ekspor menginginkan produk dari pembatik yang bersertifikat,” katanya.
Sambut Baik
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung melalui Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Lakoni Ahmad, turut menyambut baik kegiatan ini.
Ia menyebut bahwa batik sangat istimewa, tidak saja karena keindahannya, tetapi juga karena makna-makna filosofinya. Batik menurutnya adalah wajah sekaligus kehormatan serta identitas bangsa Indonesia.
“Melalui batik telah tercipta lapangan kerja yang sangat banyak. Jutaan orang bekerja di industri batik kita dan memberikan penghasilan serta kehidupan bagi jutaan rakyat kita yang bekerja di Subsektor Kriya Batik,” tuturnya.
Pelaku ekonomi kreatif dan usaha mikro kecil menengah termasuk yang berkecimpung di industri batik menurut Lakoni perlu mendapatkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Baik dalam teknik membatik, ragam hias, hingga corak warna sudah sangat berkembang sedemikian kreatifnya. Setiap daerah mempunyai batik daerah masing-masing sehingga kompetensi para pengrajin batik perlu diuji sertifikasi kompetensinya untuk mengetahui kemampuannya.
“Semoga apa yang kita upayakan hari ini akan membantu pengembangan ekonomi kreatif Indonesia umumnya dan Lampung khususnya,” ujarnya.