Bandar Lampung (lampost.co) – Sivitas Akademika Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) menegaskan komitmennya merawat persatuan, menolak kekerasan, serta mendorong aspirasi damai dan konstitusional. Mereka menyampaikan pernyataan sikap terkait dinamika sosial, politik, dan ekonomi bangsa yang diwarnai aksi massa di berbagai daerah.
UTI menyampaikan keprihatinan atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam aksi massa. “Kami mengajak seluruh elemen bangsa menghentikan kekerasan dan aksi destruktif yang merugikan rakyat serta mengancam persatuan nasional,” bunyi pernyataan tersebut.
UTI menekankan perlunya pemerintah merespons aspirasi rakyat dengan dialog terbuka, kebijakan adil, serta langkah pemulihan ekonomi dan sosial. Kampus juga mengingatkan DPR dan pemerintah agar menghindari kebijakan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu atau memperlebar kesenjangan sosial.
UTI juga mengajak masyarakat sipil dan media massa berperan memberikan informasi yang benar, menyejukkan, dan mencerahkan. “Kami berkomitmen mengedepankan Tri Dharma perguruan tinggi sebagai kontribusi nyata membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” tegas pernyataan itu, baru-baru ini.
Salat Gaib
Sebagai wujud empati dan cinta Tanah Air, keluarga besar UTI menggelar salat gaib, doa, dan zikir bersama di Masjid Asmaul Yusuf, kampus setempat. Rektor UTI Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE., MBA., menyampaikan kegiatan ini menjadi dukungan moral agar bangsa Indonesia senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
“Kami memohon agar bangsa ini terhindar dari perpecahan dan aksi anarkis. Sholat Ghaib juga ditujukan bagi almarhum Affan Kurniawan dan staf DPRD Makassar yang wafat beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Doa dan zikir dipimpin Dr. H. Dedi Darwis. Ia memohon agar Allah SWT menjaga bangsa Indonesia tetap aman, damai, tenteram, dan sejahtera.