• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Kamis, 30/10/2025 14:07
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Humaniora

Solusi Pengelolaan Sampah di Lampung, Butuh Edukasi dan Infrastruktur Optimal

Perlu perubahan mendasar dalam pengelolaan sampah, termasuk infrastruktur dan edukasi yang lebih optimal.

Ricky MarlyAndre Prasetyo NugrohobyRicky MarlyandAndre Prasetyo Nugroho
29/10/24 - 23:38
in Humaniora
A A
Pemanfaatan Sampah Menjadi Produk Bernilai Berikan Dampak Positif bagi Ekonomi dan Lingkungan

(dok. pixabay.com)

Bandar Lampung (Lampost.co) — Pengelolaan sampah di Provinsi Lampung hingga saat ini masih menggunakan metode konvensional.

Sampah terkumpulkan dan petugas mengangkutnya lalu mereka buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun sistem ini kurang efektif karena hanya memindahkan masalah tanpa solusi jangka panjang.

Pemkot Bandar Lampung sebelumnya menyebutkan bahwa sampah rumah tangga yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung mencapai 800 ton per hari.

Baca Juga:

Sampah Plastik Laut Indonesia Menyebar hingga Afrika

Akademisi Teknik Lingkungan dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), Novi Kartika, menilai perlu perubahan mendasar dalam pengelolaan sampah, termasuk infrastruktur dan edukasi yang lebih optimal.

Menurut Novi, paradigma konvensional ini mengakibatkan biaya pengelolaan meningkat untuk sekadar memindahkan sampah ke TPA.

Idealnya sampah tidak langsung terbuang begitu saja. Tapi harus ada yang mengelola melalui skala yang lebih kecil seperti di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R).

“TPS3R berfokus pada pengurangan dan pemanfaatan kembali,” kata Novi, Selasa, 29 Oktober 2024.

Menurut Novi, konsep TPS3R serupa dengan fungsi bank sampah namun lebih komprehensif karena sampah tidak hanya terkumpulkan, tetapi juga ada yang mengolah.

Data menunjukkan, komposisi sampah organik di Provinsi Lampung mencapai 40 persen atau terbesar. Apabila terpilah dengan benar, sampah ini memiliki potensi besar untuk daur ulang, seperti menjadi kompos atau sebagai pakan maggot, yakni larva lalat Black Soldier Fly (BSF).

“Maggot ini mengonsumsi sampah organik tanpa menyebabkan penyakit, dan larva yang dihasilkan kaya protein sehingga dapat sebagai pakan ternak,” ungkapnya.

Selain sampah organik, Novi menekankan pentingnya memilah jenis sampah lain seperti plastik dan kertas yang komposisinya pun besar, yakni 10 hingga 20 persen.

“Di lingkungan pendidikan dan perkantoran, misalnya, sampah kertas memiliki jumlah cukup signifikan dan sangat potensial untuk didaur ulang. Begitu juga dengan plastik yang dapat diolah kembali. Pemilahan ini menjadi kunci pengelolaan sampah yang efektif,” tambahnya.

 

Edukasi Masyarakat

Novi juga menyoroti bahwa edukasi untuk membiasakan masyarakat memilah sampah masih minim.

“Kesadaran masyarakat untuk tidak hanya membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga memisahkan berdasarkan jenisnya sangat perlu,” tuturnya.

Menurutnya, edukasi di tingkat mikro sangat penting, sebab pemilahan di awal dapat menekan biaya besar di kemudian hari.

Namun edukasi ini harus seimbang dengan penyediaan sarana dan prasarana dari pemerintah.

“Tidak cukup hanya mengedukasi, pemerintah juga harus menyiapkan sarana pendukung yang memadai agar alur pengelolaan sampah berjalan baik,” imbuh Novi.

Terakhir, Novi menyebut political will dari pemerintah daerah yakni alokasi anggaran yang tepat dan kesadaran masyarakat, dapat mengelola sampah lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan.

Tags: edukasikonvensionalLAMPUNGTempat Pembuangan Akhir
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Wirausaha Mahasiswa Jadi Kunci Kemandirian Ekonomi

Wirausaha Mahasiswa Jadi Kunci Kemandirian Ekonomi

byMuharram Candra Luginaand1 others
29/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kementerian UMKM mendorong mahasiswa agar tidak menunggu lulus untuk memulai bisnis. Pemerintah mendorong agar tercipta wirausaha...

Kabupaten Kota Ditarget Lahirkan 700 Pengusaha Baru per Tahun

Kabupaten Kota Ditarget Lahirkan 700 Pengusaha Baru per Tahun

byMuharram Candra Luginaand1 others
29/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah Pusat menargetkan setiap kabupaten dan kota di Indonesia dapat melahirkan minimal 700 pengusaha baru setiap...

Akademisi Unila Soroti Profesionalisme Polisi: Tegas, Disiplin, dan Tetap Humanis

Akademisi Unila Soroti Profesionalisme Polisi: Tegas, Disiplin, dan Tetap Humanis

byRicky Marlyand1 others
29/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Akademisi Pendidikan FKIP Universitas Lampung, Prof. Bujang Rahman, menegaskan pentingnya profesionalisme dalam tubuh kepolisian untuk menjawab...

Load More

Berita Terbaru

Kalahkan Lecce 1-0, Napoli Nyaman di Puncak Klasemen Sementara
Bola

Massimo Brambilla Bawa Juventus Akhiri Tiga Kekalahan Beruntun

byRicky Marlyand1 others
30/10/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Pelatih sementara Juventus, Massimo Brambilla, berhasil membawa Bianconerri mengakhiri rentetan tiga kekalahan beruntun di semua kompetisi. Juventus...

Read moreDetails
Deddy Corbuzier Digugat Cerai Sabrina Chairunnisa

Sabrina Chairunnisa Akhirnya Gugat Cerai Deddy Corbuzier, Pernah Cemburu pada Agnez Mo

30/10/2025
Deddy Corbuzier

Perjalanan Cinta Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa Berakhir di Meja Hijau, Prabowo Pernah Jadi Saksi

30/10/2025
Anime One Piece

Anime One Piece Umumkan Hiatus Panjang, Toei Animation Siapkan Format Baru Mulai 2026

30/10/2025
Deddy Corbuzier

Sabrina Chairunnisa Ungkap Alasan Gugat Cerai Deddy Corbuzier: Berpisah dengan Cinta dan Kedamaian

30/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.