Bandar Lampung (Lampost.co) — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik setelah siswa salah satu sekolah dasar di Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, menemukan ulat di menu MBG yang mereka konsumsi. Insiden terjadi pada Senin, 17 November 2025, dan langsung memicu keresahan para orang tua.
Poin Penting:
-
Siswa SDN 1 Jatimulyo menemukan ulat mati di sambal terong menu MBG.
-
Video temuan ulat di menu MBG viral dan memicu keresahan orang tua.
-
Publik menuntut evaluasi ketat program MBG Lampung Selatan.
Video Ulat dalam Menu Viral
Video temuan ulat dalam menu MBG itu viral di media sosial. Rekaman tersebut memperlihatkan dengan jelas seekor ulat mati di hidangan sambal terong yang tersaji untuk siswa SD tersebut. Selain itu, siswa dalam video menyebut menu MBG hari itu berisi nasi, tahu, tempe, kerupuk, dan sambal terong.
Temuan ulat di sambal terong MBG itu membuat orang tua mempertanyakan standar kebersihan dapur penyedia makanan. Selain itu, publik menyoroti pengawasan program MBG Lampung Selatan yang dinilai belum optimal.
Baca juga:
Seorang guru SD tersebut, yang meminta identitasnya dirahasiakan, membenarkan insiden itu. “Iya benar, kemarin ada ulat mati di menu MBG yang siswa makan. Tapi bukan kewenangan saya menjelaskan,” ujarnya, Rabu, 19 November 2025.
Sumber sekolah menjelaskan menu MBG yang berulat tersebut berasal dari salah satu SPPG yang berlokasi di kecamatan setempat. Namun hingga saat ini. pihak SPPG belum memberikan keterangan maupun respons terkait temuan ulat di hidangan MBG tersebut.
Sekolah Tunggu Arahan Dinas
Meski video menu MBG berulat sudah viral, sekolah memilih menunggu arahan dari dinas terkait. Selain itu, orang tua meminta pemerintah daerah memberikan klarifikasi menyeluruh. Mereka berharap insiden seperti ini tidak terjadi lagi karena program MBG bertujuan meningkatkan gizi siswa, bukan memunculkan risiko kesehatan.
Program MBG Lampung Selatan sebelumnya mendapat apresiasi karena membantu pemenuhan gizi siswa dari keluarga kurang mampu. Namun, temuan ulat di menu MBG SDN 1 Jatimulyo membuat publik menuntut evaluasi ketat, terutama terkait standar kebersihan dapur penyedia menu.
Selain itu, beberapa wali murid mengaku cemas dan meminta Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan meninjau ulang penyediaan makanan MBG. Mereka menilai kualitas makanan menjadi hal utama, meski program tersebut berskala massal.
Pengawasan Harus Lebih Ketat
Sementara itu, pengamat pangan meminta pengawasan lebih kuat dari pemerintah daerah. Menurut mereka, kualitas bahan dan proses memasak harus menjadi prioritas agar kejadian menemukan ulat di menu MBG tidak terulang di sekolah lain.
Hingga kini, pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Lampung Selatan belum mengeluarkan pernyataan resmi. Publik menunggu langkah konkret untuk memastikan keamanan makanan MBG di seluruh sekolah.








