Bandar Lampung (Lampost.co)– Lampung bersiap untuk andil dalam penyelenggaraan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio mulai pada 23 Juli 2024.
Sasaran kegiatan imunisasi ini merupakan anak-anak dengan rentang usia 0–7 tahun. Total terdapat 1.259.539 anak di Lampung yang akan menjadi sasaran PIN Polio 2024.
Akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila), Novita Carolia, mengatakan imunisasi polio termasuk imunisasi wajib yang sudah pemerintah tetapkan untuk melindungi anak-anak dari penularan virus polio.
Sebanyak 155.389 Balita di Bandar Lampung Ditarget Mendapat Imunisasi Polio
Novita menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan, baik di dalam maupun luar negeri, penerapan vaksin polio memiliki efektivitas tinggi dengan tingkat keberhasilan antara 90% hingga 100%.
Pemberian vaksin polio sendiri bisa di lakukan 3 kali dan boleh menambahkan pemberian booster 1 kali.
Vaksin polio ini biasanya sasarannya anak baru lahir dengan cara meneteteskan di mulut. Kemudian jadwal pemberian vaksin polio selanjutnya pada umur 2 – 4 bulan.
Sementara pemberian booster bisa untuk anak-anak usia 5 tahun guna memperkuat imunitasnya.
“Jika hanya mendapatkan 2 kali suntik itu efektivitasnya 90%. Tapi akan lebih efektif lagi kalau dia mendapatkan 3 dosis polio itu bisa melindungi 99 – 100%. Itu dari hasil penelitian. Jadi cukup efektif untuk melindungi dari paparan virus polio,” jelas Novita, Senin, 22 Juli 2024.
Meskipun demikian, pemberian vaksin polio tak bisa melakukannya secara sembarangan. Novita menyebut sebelum melakukan vaksinasi, dokter harus memastikan bahwa anak harus dalam kondisi sehat.
Tidak ada riwayat sakit atau alergi, sedang mengkonsumsi obat secara rutin, serta memastikan tidak memiliki penyakit pada autoimun.
“Efek samping vaksin polio ini memang termasuk ringan. Seperti rasa sakit di tempat suntikan ataupun demam ringan. Tergantung imunitas tubuh anak, maka kondisi anak ini harus menyampaikan kepada dokter yang akan memberikan vaksin,” terangnya.
Virus Polio
Diketahui, virus polio merupakan virus yang bisa menular secara cepat melalui saluran pernafasan dan kontak fisik.
Dampak yang timbul adalah kelumpuhan hingga serangan pada sistem para saraf pusat. Virus ini bisa semakin berbahaya karena bisa menyebabkan kematian dan terganggunya pertumbuhan anggota gerak.
“Karena ini menyangkut generasi penerus bangsa, maka saya harap orang tua bisa ikut mensukseskan gerakan imunisasi polio ini. Jangan pula gampang percaya dengan informasi mengenai bahaya vaksinasi polio. Karena itu tidak terbukti sehingga harus melalui uji klinis. Jika ada pertanyaan terkait vaksin polio harus menanyakan ke ahlinya,” imbaunya.