Moskow (lampost.co)–Rencana kesepakatan gencatan senjata Israel-Lebanon menyiratkan penarikan pasukan Israel dari Lebanon dalam waktu tujuh hari usai pemberlakukan kebijakan itu.
Amerika Serikat dan satu negara lainnya akan mengawasi penarikan pasukan rezim Zionis berdasarkan draf kesepakatan tersebut.
Gencatan senjata itu akan berlangsung selama 60 hari. Tentara Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) harus memastikan perlucutan senjata sepenuhnya dan pembongkaran infrastruktur Hizbullah di selatan Sungai Litani.
Kemudian, menjamin tidak adanya formasi bersenjata di wilayah tersebut, Rabu, 30 Oktober 2024.
Rancangan kesepakatan itu mengasumsikan bahwa beberapa hari setelah gencatan senjata, tentara Lebanon akan menempatkan pasukannya di perbatasan darat, udara, dan laut.
Termasuk memastikan kontrol penuh atas impor senjata atau produksi senjata di dalam negeri.
Setelah 60 hari, Israel dan Lebanon akan mengadakan pembicaraan tidak langsung melalui AS untuk mengimplementasikan Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB.
Pembicaraan juga akan menyelesaikan perselisihan perbatasan.
Israel tetap berhak mempertahankan diri dari ancaman jika pemerintah Lebanon gagal mencegah ancaman. Termasuk produksi, penyimpanan, dan transportasi senjata berat, rudal, dan senjata modern lainnya.