Washington (Lampost.co) — Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Jumat (1/11), mengumumkan tambahan bantuan militer senilai 425 juta dolar AS (sekitar Rp6,6 triliun) untuk Ukraina.
Pentagon menyatakan paket tersebut merupakan bantuan peralatan ke-69 dari pemerintahan Biden yang diberikan kepada Ukraina sejak Agustus 2021.
Bantuan ini “akan memberikan Ukraina kemampuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak, termasuk: pencegat pertahanan udara; amunisi untuk sistem roket dan artileri; kendaraan lapis baja; dan senjata anti-tank.”
Baca juga: Rusia Tembak Jatuh 125 Drone Ukraina
Pengumuman bantuan militer ini mencuat menyusul pernyataan pejabat AS bahwa Korea Utara telah mengirimkan 10.000 tentara ke Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan pada Kamis bahwa 8.000 tentara Korea Utara berada di wilayah Kursk, dekat perbatasan Ukraina, dan di perkirakan akan terlibat dalam perang melawan Ukraina dalam “beberapa hari mendatang.”
Sebelumnya, Pentagon pada Selasa menyebut bahwa “sejumlah kecil” tentara Korea Utara sudah berada di daerah Kursk, Rusia, yang berdekatan dengan perbatasan Ukraina.
Juru bicara Pentagon Mayjen Patrick Ryder mengatakan, pihaknya meyakini bahwa Korea Utara telah mengirim hingga 10.000 personel militer untuk menerima pelatihan di Rusia timur.
Pasukan tersebut di perkirakan akan membantu menambah jumlah personel militer Rusia di dekat Ukraina selama beberapa pekan mendatang, ucap dia.
“Sebagian dari tentara tersebut sudah mendekati Ukraina melalui wilayah Kursk di dekat perbatasan Rusia-Ukraina, kira-kira jumlahnya beberapa ribu (personel), dan sejumlah kecil lainnya sudah berada di Kursk,” kata Ryder.