Jakarta (Lampost.co) — Jumlah korban jiwa akibat Badai Helene di sepanjang pesisir Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS), meningkat menjadi 52 orang pada Sabtu, 29 September 2024.
Badai Kategori 4 itu, yang menghantam pantai barat laut negara bagian tersebut dengan kecepatan angin 225 kilometer per jam, terus menyebabkan kerusakan besar.
Badai ini telah menyebabkan kerusakan properti yang signifikan. Jutaan orang masih mengalami pemadaman listrik akibat badai.
Baca juga: Badai Helene Tewaskan 26 Orang di Amerika Serikat
Pusat Badai Nasional AS menyatakan bahwa dampak badai ini diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang akhir pekan.
Para ahli memperkirakan bahwa Badai Helene dapat menyebabkan kerugian antara 15 miliar dolar AS (sekitar Rp227,1 triliun) hingga 26 miliar dolar AS (sekitar Rp393,6 triliun) di AS tenggara.
Badai ini juga berdampak pada negara bagian Georgia, South Carolina, North Carolina, dan Tennessee.
Di Florida, yang dihantam badai tersebut, lebih dari 1,2 juta rumah dan bisnis mengalami pemadaman listrik. Angka itu mencapai 1 juta di Georgia, 1,3 juta di South Carolina, dan 600.000 di North Carolina.
Status Darurat
Sebelumnya, Gubernur Florida Ron DeSantis telah mengeluarkan status darurat untuk hampir seluruh 67 daerah di Florida, termasuk Miami-Dade. Ia telah memobilisasi Garda Nasional dan menempatkan ribuan personel untuk mempersiapkan kemungkinan operasi pencarian dan penyelamatan serta pemulihan listrik.
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden telah mendapat pengarahan tentang badai tersebut. Pemerintahannya siap untuk memberikan bantuan lebih lanjut ke Florida dan negara bagian lain yang Helene lalui.
Helene adalah badai kedelapan yang di beri nama pada musim badai Atlantik, yang di mulai pada tanggal 1 Juni. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional telah memperkirakan musim badai Atlantik tahun ini akan lebih panas dari rata-rata karena suhu laut yang mencapai rekor hangat.
Badai kesembilan yang di beri nama di musim ini, Badai Tropis Isaac, terbentuk pada Rabu malam di Samudra Atlantik. Pusat badai melaporkan badai ini akan menguat saat bergerak ke arah timur. Dan mungkin akan menjadi badai pada akhir minggu.