Jakarta (lampost.co)–Indonesia secara tegas mengecam pembantaian terbaru Israel terhadap anak-anak Gaza pada 17 Maret 2025.
Pembantaian itu menewaskan 413 warga sipil, termasuk anak-anak, di bulan suci Ramadan.
“Serangan ini menambah rangkaian provokasi Israel yang mengancam gencatan senjata dan mengganggu prospek negosiasi perdamaian menuju Solusi Dua Negara,” pernyataan Kementerian Luar Negeri di X, Selasa 18 Maret 2025.
“Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel. Serta menyerukan semua pihak memulihkan gencatan senjata demi mencegah lebih banyak korban sipil,” tegas Kemenlu RI.
Indonesia menegaskan kembali posisinya bahwa penghentian pendudukan ilegal Israel satu-satunya jalan perdamaian abadi di kawasan.
Serangan Sepanjang Malam
Serangan yang berlangsung sepanjang malam tersebut menewaskan 413 warga Palestina, termasuk anak-anak.
Sebanyak 660 orang lainnya terluka dalam serangan ini.
Israel menyebut penolakan berulang Hamas untuk membebaskan sandera Israel sebagai alasan untuk melanjutkan serangan.
Hamas bersikeras mempertahankan ketentuan dari kesepakatan gencatan senjata pada 19 Januari 2025. Kesepakatan itu mencakup penarikan penuh Israel dari Gaza dan penghentian permanen perang sebagai imbalan atas pembebasan sandera yang masih hidup