Gaza (Lampost.co) — Setidaknya 30 orang tewas akibat serangan Israel di kota dan kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara sepanjang Jumat kemarin, lapor badan pertahanan sipil Jalur Gaza.
Juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, mengatakan bahwa serangan Israel yang terjadi sebelum pukul 09:40 malam waktu setempat telah menewaskan “12 orang, termasuk wanita dan anak-anak” di kota Jabalia.
Mengutip dari The New Arab, Sabtu, 12 Oktober 2024, Bassal mengatakan 14 orang masih hilang, dan kemungkinan mereka semua terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Baca juga: Zionis Targetkan Jurnalis Peliput Kekejaman Israel di Palestina
Sebelum insiden itu, Ahmad al-Kahlut — Direktur Badan Pertahanan Sipil di Gaza utara — mengatakan 18 orang tewas akibat beberapa serangan, termasuk terhadap “delapan sekolah” di kamp yang berfungsi sebagai tempat penampungan.
Secara total, serangan sepanjang Jumat kemarin di Jabalia telah menyebabkan sedikitnya 110 orang terluka, menurut angka yang diberikan Bassal dan Kahlut.
Militer Israel tidak menanggapi pertanyaan kantor berita AFP tentang serangan terhadap sekolah-sekolah di kamp Jabalia.
Akhir pekan lalu, tentara Israel mengumumkan telah mengepung daerah Jabalia dan mengeluarkan perintah evakuasi, karena para analis menyarankan Hamas berkumpul kembali di sana, meski terjadi serangan terus-menerus dan pertempuran sengit selama setahun.
Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur sejak Israel melancarkan perangnya di Gaza lebih dari satu tahun yang lalu dalam membalas operasi lintas batas kelompok pejuang Palestina Hamas.
Israel telah membombardir wilayah Palestina melalui darat, udara, dan laut karena berupaya menghancurkan Hamas, menggusur hampir seluruh penduduk sipilnya yang berjumlah 2,4 juta orang.