Rafah (Lampost.co)—Setidaknya delapan warga Palestina tewas di kota selatan Rafah. Ini terjadi saat kendaraan militer Israel dengan dukungan pesawat tempur dan pesawat nirawak menyerang lebih dalam bagian barat kota.
“Warga dan sumber medis Palestina mengatakan tank-tank telah bergerak ke lima lingkungan. Penembakan hebat terus terjadi menargetkan tenda-tenda di Al-Mawasi, Gaza Barat,” sebut laporan dari Middle East Eye, Kamis (20/6/2024).
Laporan sebelumnya menyebutkan 12 warga Palestina tewas saat serangan Israel menghantam sekelompok orang yang sedang menunggu konvoi bantuan yang tiba melalui penyeberangan Kerem Shalom di timur laut Rafah.
Juru bicara Pasukan Pendudukan Israel (IOF), Daniel Hagari, mengatakan Hamas adalah “sebuah ide” yang tidak dapat hilang. Hagari menyatakan tujuan negaranya memusnahkan kelompok itu tidak dapat tercapai.
Dalam sebuah wawancara yang tayang di Channel 13 Israel, Hagari mengatakan siapa pun yang berjanji membasmi Hamas “menyesatkan publik”.
Dia menambahkan jika Pemerintah Israel tidak menemukan alternatif, mereka akan tetap berada di Gaza.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kabinet keamanan “telah menetapkan penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas sebagai salah satu tujuan perang”.