Jakarta (Lampost.co) — Dua anggota TNI yang tergabung dalam misi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, Unifil, dilaporkan terluka akibat serangan Israel pada pangkalan militer pasukan itu pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Kedua personel TNI tersebut terluka usai satu tank milik pasukan Israel menembaki menara pengawas di salah satu pangkalan militer Unifil di Lebanon selatan. Ini menurut militer Lebanon mengutip Mediaindonesia.com, Jumat, 11 Oktober 2024.
Sebelumnya, Unifil memastikan dua anggota pasukan penjaga perdamaian terluka dalam serangan Israel di markas mereka di Naqoura Lebanon selatan. Kedua korban masih mendapat perawatan di rumah sakit. Cedera mereka tak parah.
Baca juga: Israel Serang Tenda Pengungsi, 16 Warga Palestina Tewas
Unifil menjelaskan bahwa pasukan Israel juga menembaki posisi PBB (UNP) 1-31 di Labbouneh. Tembakan mengenai pintu masuk bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung. Zionis juga merusak kendaraan serta sistem komunikasi. “Satu pesawat nirawak IDF (pasukan Israel) terlihat terbang di dalam posisi PBB hingga ke pintu masuk bunker,” kata pernyataan tersebut.
Sengaja Menembaki
Unifil melanjutkan, pada Rabu, 9 Oktober, pasukan Israel dengan sengaja menembaki dan menonaktifkan kamera pemantau perimeter posisi tersebut. Menurut Unifil, Israel juga dengan sengaja menembaki UNP 1-32A di Ras Naqoura. Tempat pertemuan Tripartit rutin diadakan sebelum konflik dimulai, sehingga merusak pencahayaan dan stasiun relai.
Misi PBB itu juga menyebutkan bahwa terjadi bentrokan antara pasukan Israel dan Hizbullah dalam beberapa hari terakhir. Israel juga beberapa kali menyerang markas besar Unifil di Naqoura dan posisi-posisi di dekatnya.
Unifil pun mengingatkan pasukan Israel dan semua pihak tentang kewajiban mereka. Yaitu untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB. Serta menghormati hak-hak PBB yang tidak dapat diganggu gugat setiap saat.
“Setiap serangan yang di sengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701. Kami menindaklanjuti masalah ini dengan IDF,” tegas Unifil.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto menyebut TNI masih mengonfirmasi kabar tersebut. Lebih dari 1.000 prajurit TNI saat ini tersebar di beberapa daerah di Lebanon untuk melaksanakan misi perdamaian bersama Unifil.