Jakarta (Lampost.co) — Sedikitnya 16 warga Palestina tewas dan belasan lain terluka akibat serangan udara Israel di dekat Rumah Sakit Al-Saeed Yaman di wilayah utara Jalur Gaza yang terkepung.
Direktur Rumah Sakit Kamala Adwan di Gaza, Hossam Abu Safiya, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa para korban tewas ketika pesawat tempur Israel menargetkan tenda-tenda pengungsi di luar rumah sakit.
Paramedis mengatakan korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak. Ia mencatat bahwa pengeboman tersebut meninggalkan sisa-sisa jenazah warga Palestina yang hangus.
Baca juga: Tolak Evakuasi Israel, Warga Palestina: Lebih Baik Mati Daripada Pergi
Selanjutnya beberapa warga Palestina tewas dan terluka dalam serangan udara kedua yang menargetkan pengungsi di luar pintu masuk rumah sakit.
Sementara itu, wilayah Gaza yang terkepung dan kekerasan Israel melanda Timur Tengah belum ada tanda-tanda akan berakhir. “Satu tahun setelah bencana perang di Gaza, kekerasan brutal yang melanda wilayah tersebut belum terlihat berakhir,” kata kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai situasi di wilayah kantong Palestina.
“Ini merupakan tahun kehilangan dan penderitaan yang mendalam,” sebutnya. “Kami tidak bisa mengaku tidak tahu yang sedang terjadi. Kami juga tidak bisa mengabaikannya. Itulah sebabnya kami mengulangi seruan kami kepada Dewan Keamanan dan negara-negara anggota untuk mengambil tindakan,” kata dia.