Jakarta (Lampost.co) — Serangan udara Israel menewaskan seluruh keluarga yang terdiri dari 9 orang pada Jumat dini hari di Lebanon selatan, menurut laporan media.
Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon melaporkan bahwa “satu keluarga yang beranggotakan 9 orang tewas pada pukul 03:00 dini hari dalam serangan udara musuh di sebuah rumah tiga lantai di Shebaa,” sebuah kota di Lebanon selatan, yang menjadi sasaran serangan Israel selama berhari-hari.
Pada malam hari, pesawat tempur Israel melakukan serangan udara luas. Meluncurkan serangkaian serangan udara intens yang difokuskan pada kota Nabatieh. Menurut badan tersebut, yang juga melaporkan adanya korban luka.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Markas Hizbullah di Lebanon
Serangan udara Israel terhadap 5 provinsi di negara itu pada hari Kamis menewaskan 92 orang dan melukai 153 lainnya. Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Menyusul serangan mematikan minggu lalu menggunakan perangkat nirkabel, Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 677 orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya. Menurut angka yang Kementerian Kesehatan Lebanon rilis.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan serangan terhadap Lebanon, karena serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.
Pada hari Rabu, AS, Uni Eropa, dan sembilan negara lainnya mendesak Israel dan kelompok Lebanon Hizbullah untuk menyetujui gencatan senjata selama 21 hari.