Gaza (Lampost.co) — Pasukan Israel kembali menyerang truk bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Deir al-Balah, Jalur Gaza bagian tengah, Minggu, 3 Maret 2024. Serangan menggunakan rudal itu mengakibatkan sembilan orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Seorang saksi mata melaporkan kepada media Al Jazeera melihat hujan rudal dan potongan tubuh beterbangan di udara. Saat itu, dia sedang dalam perjalanan ke sumur air. Atas serangan itu, militer Israel hingga kini belum memberikan penjelasan terkait kejadian di Deir el-Balah tersebut.
“Truk itu membawa bantuan dengan relawan sipil di dalamnya. Mereka membawa makanan untuk pengungsi Gaza, Palestina. Padahal Deir al-Balah sebagai zona aman,” kata saksi mata yang dikutip dari laman Al Jazeera pada Senin, 4 Maret 2024.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra, menyebut ada puluhan korban dalam pembantaian terhadap para pencari bantuan di Jalan Salah al-Din, selatan Kota Gaza, beberapa hari lalu.
“Tampaknya militer Israel saat ini menargetkan orang-orang yang sangat menunggu makanan untuk bertahan hidup,” laporan jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum dari Rafah.
BACA JUGA: Kabar Palestina Hari ini: Israel Serang Rumah Sakit Terbesar Gaza
Aksi pembantaian warga sipil itu lagi-lagi belum ada komentar langsung dari militer zionis. Serangan yang menewaskan banyak warga penunggu bantuan itu turut memicu kecaman keras dari komunitas global. PBB menyerukan adanya penyelidikan menyeluruh.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan terhadap truk bantuan terjadi saat adanya 15 anak meninggal dalam beberapa hari terakhir. Hal itu akibat malnutrisi dan dehidrasi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota Gaza.
Badan anak-anak PBB UNICEF memperingatkan akan ada lebih banyak korban anak-anak jika tidak ada intervensi langsung untuk memastikan masuknya bantuan kemanusiaan.
“Sekarang, kematian anak-anak yang kami khawatirkan terjadi dan kemungkinan akan meningkat pesat. Kecuali perang berakhir dan hambatan terhadap bantuan kemanusiaan segera terselesaikan,” kata Direktur Regional UNICEF untuk MENA, Adele Khodr.
Berdasarkan penghitungan Al Jazeera, genosida Israel Gaza kini total telah menewaskan lebih dari 30.400 orang yang sebagian besar perempuan dan anak-anak sejak 7 Oktober 2023. Sementara serangan kilat Hamas ke Israel pada periode yang sama menyebabkan 1.139 orang meninggal dunia dan 250 orang lainnya menjadi sandera.
Delegasi Hamas di Kairo
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas menjadi upaya untuk mengakhiri perang yang terjadi sekitar lima bulan terakhir. Negosiasi potensi gencatan senjata itu tengah terjadwal berlangsung di Kairo, Mesir. Dalam upaya itu, delegasi Hamas telah tiba di Kairo, tetapi pihak Israel melakukan boikot.
Israel justru tidak mengirim delegasi ke Kairo. Sebelumnya, seorang pejabat AS mengatakan Israel menyetujui kerangka kesepakatan gencatan senjata yang dapat diterapkan selama bulan suci Ramadan.
“Ada kesepakatan kerangka kerja. Israel kurang lebih menerimanya. Semuanya saat ini tergantung Hamas,” kata seorang pejabat senior AS di pemerintahan Presiden Joe Biden.