Taipei (Lampost.co)—Topan Gaemi melanda Taiwan Utara, Kamis (25/7/2024) waktu setempat, yang menewaskan dua orang dan memicu banjir serta menenggelamkan sebuah kapal barang di lepas pantai. Topan ini akhirnya bergerak cepat ke barat melintasi Selat Taiwan menuju Tiongkok.
Hujan lebat akan menghantam wilayah Tiongkok ketika Topan Gaemi melintas.
Gaemi menerjang daratan sekitar tengah malam di pantai timur laut Taiwan di daerah Yilan. Menurut Badan Cuaca Pusat, ini adalah topan terkuat yang menghantam pulau tersebut dalam delapan tahun terakhir. Selain itu topan ini membawa hembusan angin berkecepatan 227 km/jam sebelum melemah.
Pada pukul 12.15 waktu setempat, Gaemi berada di Selat Taiwan dan bergerak menuju Fuzhou di Provinsi Fujian, Tiongkok.
Gaemi akan menjadi topan terbesar yang menghantam pesisir timur Negeri Tirai Bambu tahun ini. Dengan pita-pita awan yang berputar-putar membentang di sebagian besar Samudra Pasifik Barat dan memicu cuaca buruk dari Filipina hingga kepulauan Okinawa di Jepang.
Hantam Taiwan
Di Taiwan, badai tersebut memutus aliran listrik ke sekitar setengah juta rumah tangga, meskipun sebagian besar kini telah kembali beroperasi, kata penyedia listrik Taipower.
Beberapa wilayah di Taiwan Selatan telah mencatat akumulasi curah hujan sebesar 2.200 mm sejak Selasa.
Topan tersebut akan membawa lebih banyak hujan di seluruh Taiwan, dengan kantor-kantor dan sekolah-sekolah serta pasar-pasar keuangan tutup untuk hari kedua pada Kamis.
Kereta akan berhenti beroperasi hingga pukul 3.00 sore. Semua penerbangan domestik dan 195 penerbangan internasional batal beroperasi untuk hari itu. Kereta cepat yang menghubungkan Taiwan Utara dan Selatan akan buka kembali pada pukul 02.00 siang.
Bandara Changi Singapura mengatakan di Facebook pembatalan beberapa penerbangan menuju Taipei pada Kamis dan Jumat atau terjadi penjadwalan ulang.
“Dua orang tewas dan 266 orang cedera akibat topan tersebut,” kata pemerintah, seperti kutipan Channel News Asia, Jumat (26/7/2024).
Stasiun-stasiun televisi Taiwan menayangkan gambar-gambar jalanan yang banjir di kota-kota dan kabupaten-kabupaten di seluruh pulau. Li Li-chuan (55) melihat atap restorannya tertiup angin di Kota Suao, Taiwan Timur Laut.
“Saya takut. Itu adalah topan terkuat dalam beberapa tahun. Saya khawatir atapnya akan mengenai orang lain,” ujarnya.
Departemen pemadam kebakaran Taiwan mengatakan sebuah kapal barang berbendera Tanzania dengan sembilan warga negara Myanmar di dalamnya tenggelam di lepas pantai kota pelabuhan selatan Kaohsiung dan tidak ada tanggapan dari awak kapal.
Upaya pencarian masih berlangsung, tambahnya.
Tiongkok Berikutnya
Peramal cuaca Tiongkok mengatakan Gaemi akan melewati Fujian dan menuju ke pedalaman, secara bertahap bergerak ke utara dengan intensitas yang lebih rendah. Namun peramal cuaca memperkirakan hujan lebat di banyak daerah saat badai bergerak ke utara.
Pejabat pemerintah telah bersiap menghadapi hujan lebat dan banjir-meningkatkan peringatan dan imbauan di provinsi pesisir Fujian dan Zhejiang.
Di Fujian, pejabat pemerintah telah merelokasi sekitar 150.000 orang, terutama dari komunitas nelayan pesisir, media pemerintah melaporkan. Saat angin kencang meningkat, pejabat di Zhoushan di Provinsi Zhejiang menangguhkan rute jalur air penumpang hingga tiga hari.
Sebagian besar penerbangan batal beroperasi di bandara di Fuzhou dan Quanzhou di Fujian serta Wenzhou di Zhejiang, menurut aplikasi VariFlight.
Pejabat kereta api Guangzhou menangguhkan beberapa kereta yang melewati daerah yang terkena topan, menurut CCTV.
Sementara itu, Tiongkok Utara mengalami hujan lebat akibat badai musim panas di sekitar sistem cuaca yang terpisah. Pejabat di ibu kota Beijing menaikkan status dan mengeluarkan peringatan merah pada Rabu malam untuk hujan deras yang akan terjadi hingga sebagian besar Kamis, menurut media Pemerintah Tiongkok.
Beberapa daerah telah mengalami hujan lebat dan mengaktifkan rencana darurat, dengan lebih dari 25.000 orang dievakuasi, menurut Beijing Daily. Beberapa layanan kereta juga mengalami penangguhan di Stasiun Kereta Api Beijing Barat, kata media pemerintah.
