Jakarta (Lampost.co) — Banyak komandan gerakan Hizbullah Lebanon tidak terluka atau terdampak dalam peristiwa ledakan pager (penyeranta) karena mereka menggunakan jenis lama, kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
“Komandan senior menggunakan penyeranta model lama, yang baru sudah pasti diserahkan (ke yang lain), sehingga para staf komando kami tidak terpengaruh oleh tindakan keji ini,” kata Nasrallah dalam pidatonya, mengutip Antaranews.com, Jumat, 20 September 2024.
Pemimpin Hizbullah itu juga menjanjikan tanggapan terhadap Israel terhadap sabotase tersebut dengan meledakkan perangkat komunikasi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga: Lebanon Diserang Ledakan Massal, Sekjen Hizbullah Bersumpah Israel akan Menjadi Neraka
Sebelumnya, banyak penyeranta yang meledak di berbagai penjuru Lebanon pada Selasa (17/9).
Menurut sejumlah laporan media, pager yang digunakan para anggota Hizbullah merupakan sistem komunikasi tertutup.
Sistem tersebut digunakan karena dinilai paling tidak rentan akibat tindakan peretasan atau penyadapan.
Sehari setelah ledakan banyak penyeranta itu, terjadi ledakan berbagai “walkie-talkie” (alat komunikasi melalui gelombang radio) yang juga terjadi di berbagai daerah di Lebanon.
Perusahaan Gadungan
Israel telah mendirikan perusahaan cangkang atau gadungan untuk memproduksi penyeranta peledak yang kemudian dikirim ke Lebanon. Hal itu menurut laporan The New York Times (NYT) dengan mengutip tiga petugas intelijen.
Menurut sumber petugas tersebut, manufaktur penyeranta (pager) itu, BAC Consulting Kft. adalah perusahaan yang berbasis di Hongaria yang memiliki kontrak untuk memproduksi perangkat tersebut atas nama perusahaan Taiwan Gold Apollo. Padahal sebenarnya produk itu dibuat perusahaan buatan Pemerintah Israel.
Selain itu, sedikitnya ada dua perusahaan gadungan lain yang dibentuk untuk menutupi identitas sebenarnya dari orang-orang yang membuat perangkat tersebut – ungkap petugas intelijen Israel.
Pada saat yang sama, BAC Consulting Kft. juga memiliki pelanggan lainnya yang memesan produksi penyeranta yang tanpa menggunakan bahan peledak, lapor surat kabar itu.
Pengiriman penyeranta yang bersifat eksplosif ini mulai dikirimkan ke Lebanon pada musim panas 2022, tetapi penggunaannya kemudian ditingkatkan setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mencela penggunaan ponsel demi alasan keamanan.