Jakarta (Lampost.co) — Dalam surat terbuka, kelompok yang terdiri dari 26 imam Muslim dan pemimpin komunitas mendukung Kamala Harris sebagai presiden Amerika Serikat (AS) berikutnya.
“Dia juga merupakan kandidat yang berkomitmen untuk gencatan senjata dan merupakan pilihan terbaik untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza dan sekarang Lebanon,” demikian pernyataan mereka dalam surat tersebut, mengutip Mediaindonesia.com, Selasa, 8 Oktober 2024.
Sebagian besar penandatangan berasal dari DC, Georgia, North Carolina, dan Maryland. Hanya satu yang berasal dari Michigan yang memiliki populasi Arab-Amerika cukup besar dan menjadi asal dari kampanye tidak berkomitmen.
Baca juga: Obama akan Bergabung dalam Kampanye Kamala Harris
Kampanye itu mendorong sekitar 700.000 orang untuk memberikan suara tidak berkomitmen dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat sebagai bentuk protes terhadap dukungan berkelanjutan Presiden AS Joe Biden atas perang Israel di Gaza.
Sebagai wakil presiden AS saat ini dan calon presiden, Harris telah dikritik karena mendukung pemerintahan Biden dan dukungan tegas Partai Demokrat terhadap Israel.
Dalam pidato di Konvensi Nasional Partai Demokrat pada Agustus, Harris bersumpah, “Saya akan selalu membela hak Israel untuk mempertahankan diri dan saya akan selalu memastikan Israel memiliki kemampuan untuk membela diri.”
Selain itu, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan mulai ikut serta dalam acara kampanye kandidat Demokrat Kamala Harris mulai 10 Oktober 2024.
Obama akan membantu Harris dalam kampanyenya hingga hari pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Pemilihan itu akan berlangsung pada 5 November 2024.
Pidato-pidato Obama rencananya akan ia sampaikan di negara bagian kunci yang menjadi penentu hasil pemilu. Dan yang pertama ialah Pennsylvania, Amerika Serikat. Hal ini seorang anggota senior tim kampanye Harris sampaikan kepada penyiar tersebut.