Jakarta (Lampost.co) – Korban tewas akbiat ledakan massal penyeranta atau pager di Lebanon, bertambah. Terbaru, sebanyak 11 orang dilaporkan tewas dalam kejadian itu.
“Pager tersebut meledak di trotoar dan di toko kelontong, di rumah dan di dalam mobil, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai sedikitnya 2.700 lainnya,” kata pejabat setempat, mengutip Metrotvnews.com, Rabu, 18 September 2024.
Saksi mata melaporkan asap keluar dari saku celana sebelum ledakan keras menjatuhkan orang-orang. Hizbullah mengatakan sedikitnya 8 pejuangnya telah tewas.
Baca juga: Apa Itu Pager, Alat yang Meledak Secara Massal di Lebanon
Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengatakan bahwa salah satu dari mereka yang tewas adalah seorang gadis berusia 8 tahun. Banyak korban mengalami tangan cacat dan mata terluka. Kementerian Kesehatan menempatkan rumah sakit pada “kesiagaan maksimum,” dan meminta warga untuk membuang pager mereka.
Hizbullah telah menggunakan pager selama bertahun-tahun untuk mempersulit penyadapan pesan. Pada pukul 03.30 sore, pager menerima pesan yang seolah-olah berasal dari pimpinan Hizbullah, menurut dua pejabat yang mengetahui serangan tersebut. Pager berbunyi bip selama beberapa detik sebelum meledak.
Ledakan tersebut tampaknya merupakan serangan terakhir dalam konflik antara Israel dan Hizbullah yang meningkat setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober. Hizbullah, sekutunya, mulai menembakkan roket ke Israel utara sebagai bentuk dukungan. Kedua kelompok militan tersebut didukung oleh Iran.
Sabotase Israel
Pejabat Israel tidak mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun Israel memiliki sejarah panjang operasi sabotase dan pembunuhan yang canggih terhadap musuh-musuhnya.
Menurut pejabat Amerika dan pejabat lain yang diberi pengarahan tentang serangan tersebut, Israel menyembunyikan bahan peledak dalam pengiriman pager buatan Taiwan yang diimpor ke Lebanon. “Bahan peledak, yang beratnya hanya satu atau dua ons, dimasukkan di samping baterai di setiap pager,” kata dua pejabat tersebut.
Pager yang Hizbullah pesan dari perusahaan Gold Apollo di Taiwan itu telah di rusak sebelum sampai di Lebanon, menurut beberapa pejabat. Menurut seorang pejabat, Israel menghitung bahwa risiko melukai orang-orang yang tidak berafiliasi dengan Hizbullah rendah, mengingat ukuran bahan peledak itu.
Lebih dari 3.000 pager di pesan dari Gold Apollo, kata para pejabat. Hizbullah mendistribusikan pager itu kepada para anggotanya di seluruh Lebanon, dengan beberapa di antaranya sampai ke sekutu kelompok itu di Iran dan Suriah, kata para pejabat.
Di Suriah, pager yang meledak itu melukai sedikitnya 14 orang, menurut Syrian Observatory for Human Rights, pemantau yang berbasis di Inggris.
Perdana menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengutuk “agresi kriminal Israel” dan menyebutnya sebagai “pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon.”
Hizbullah juga menyalahkan Israel dan memperingatkan bahwa akan ada “hukuman atas agresi terang-terangan ini.”
Militer Israel menolak berkomentar, dan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak menanggapi permintaan komentar.